Paslon Niko – Odie Bakal Jadikan Rumput Laut Sebagai Mata Pencaharian Utama di MBD

Tiakur, Wartamaluku.com – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Nikolas Johan Kilikily – Desianus Orno berkomitmen akan menjadikan komoditi rumput laut sebagai mata pencaharian utama bagi masyarakat MBD, lebih khusus masyarakat pulau Luang, Wetar, Wetang dan Marsela.

Pasalnya, perairan sekitar pulau Luang baik bagian barat maupun timur sangat cocok untuk pengembangan rumput laut karena kondisi perairannya yang tenang dan tidak bergelombang saat musim barat maupun musim timur.

Hampir seluruh warga Desa di Pulau Luang telah mengembangkan budidaya rumput laut skala besar dalam beberapa tahun terakhir, namun sangat disayangkan hampir setiap tahun rumput laut tersebut jadi rusak akibat tidak ada angkutan yang siap mengangkut hasil jerih payah masyarakat pulau luang.

“Saya melihat di pulau Luang yang paling banyak kelola rumput laut itu anak muda, namun sayangnya mereka belum melihat rumput laut itu sebagai mata pencaharian utama. Oleh karena itu, tiba saatnya kami ingin jadikan rumput laut itu sebagai mata pencarian utama. Kami ingin masyarakat merasa bahwa rumput laut jadi mata pencarian utama”, ungkap calon wakil Bupati Desinus Orno kepada media ini di Tiakur.

Menurutnya, salah satu potensi di Maluku Barat Daya adalah rumput laut. Potensi itu berada di pulau Luang, Wetar, Wetang dan juga di Marsela. Dan setiap tahunnya menghasilkan ribuan ton.

“Kita tahu bahwa penghasilan rumput laut ini setiap tahun dapat menghasilkan ribuan ton, tapi sayangnya harga rumput laut masih sangat rendah, padahal diluar itu harganya sangat tinggi. Karena itu, kami akan memberikan solusi salah satunya adalah membentuk BUMN untuk mengembangkan potensi rumput laut ini”, tuturnya.

Hadirnya BUMN/BUMD itu kata Odie, untuk bekerja sama dengan BUMDES desa atau langsung dengan masyarakat guna menampung semua hasil.

Pasalnya saat ini sangat disayangkan banyak pengusaha yang mempermainkan harga rumput laut.

“Saat ini banyak sekali pengusaha yang mempermainkan harga rumput laut, padahal diluar sana harganya sangat tinggi. Karena itu, tanggung jawab kami adalah memberikan solusi. Dan solusi kita adalah akan membentuk BUMN/BUMD untuk mencari pasaran, karena di MBD ini kita terkendala dengan masalah pasar. Namun tidak menutup kemungkinan kita akan membangun pabrik setengah jadi. Jadi kita menjualnya dalam bentuk setengah jadi keluar”, ungkapnya.

Dikatakan komitmen pasangan Kalwedo ini yakni masyarakat MBD harus sejahtera salah satunya dengan memaksimalkan potensi yang ada.

Lanjut Odie, selama ini rumput laut itu masih dikeringkan secara manual dengan cahaya sinar matahari sehingga nilai jualnya masih rendah bila dibandingkan dengan pengering eletronik. Karena pasangan Niko – Odie sudah berkomitmen akan memfasilitasi setiap kelompok dengan mesin pengering.

Lebih lanjut dikatakan pasangan nomor urut 01 ini bahwa masyarakat Maluku Barat Daya harus sejahtera. Dan pasangan berjargon Kalwedo ini hadir untuk memberikan solusi untuk masyarakat, dengan memanfaatkan potensi – potensi yang ada di MBD.

“Mengingat dana dari pusat terbatas, karena itu kita harus mencari terobosan untuk kesejahteraan masyarakat MBD. Karena masyarakat MBD harus sejahtera”, ungkapnya.

Untuk diketahui, lima hingga 10 tahun sebelumnya masyarakat di Pulau Luang lebih banyak menggeluti kegiatan pembuatan ikan asin karena garam yang dibutuhkan diproduksi sendiri, dan hasilnya dijual hingga ke kota Ambon maupun beberapa kabupaten lain di sekitarnya, dengan memanfaatkan jasa kapal barang maupun kapal milik PT Pelni. (WM/tim).

Pos terkait