Mdona Hyera, Wartamaluku.com – Gelar kampanye di kecamatan Mdona Hyera Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor urut 01, Nikolas Johan Kilikily – Desianus Orno menerima sejumlah keluhan terkait intimidasi Kepala Desa.
Hal ini disampaikan masyarakat di Desa, Pupliora, Mahaleta dan Elo dalam road kampanye 16-17 November . Dimana dalam proses Pilkada yang sementara berlangsung, banyak hak masyarakat yang tidak disalurkan oleh pemerintah Desa tanpa alasan yang pasti.
Salah satu masyarakat Mahaleta, A Malioy di sela-sela penyelenggaraan kampanye magatakan saat ini dalam proses pilkada terjadi perbedaan pendapat, akan tetapi pelayanan dan kebutuhan masyarakat tetap dijalankan.
Akan tetapi katanya, saat ini tindakan Kepala Desa selaku pimpinan masyarakat di Desa terkesan berpihak kepada salah satu pasangan.
Karena itu terjadi ancaman kepada masyarakat yang tidak memberikan dukungan kepada Pasangan tersebut maka bantuan-bantuan yang disalurkan melalui pemerintah desa tidak akan diberikan.
Dikatakan, saat ini pemerintah Desa Romdara masih menahan Beras Sejahtera (Rasta) yang nota Bene hak masyarakat tetapi belum dibagikan tanpa alasan yang pasti.
Menurutnya, Beras Rasta telah berada di Balai Desa sejak september lalu, Namun kemudian ditahan oleh Kepala Desa dan dijanjikan akan dibagi pada bulan desember dengan salah satu persyaratan yakni masyarakat yang menerima Rasta harus memilih Paslon tersebut.
Bukan hanya itu, tetapi diduga adanya campur tangan kepala desa terkait pemutusan pipa air yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan air.
Padahal sebagai orang yang dipercayakan masyarakat untuk menjadi pemimpin dan pelindung, justru melakukan tindakan yang meresahkan hati rakyat.
Karena itu, masyarakat berharap, adanya pengawasan dari pihak Bawaslu terkait persoalan-persoalan tersebut. Sehingga dapat menciptakan Pilkada yang bersih, dan mengurangi adanya tindakan-tindakan intimidasi. Dimana demokrasi adalah hak rakyat yang tidak dapat diputuskan oleh pihak manapun. (WM/tim).