AMBON,Wartamaluku.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku akan masukan Pasar Transit Passo dalam daftar pantauan harga pasar.Karena,terkadang harga pasar terkait bahan pokok tidak stabil dan harganya sedikit berbeda dengan pasar Mardika,Batumerah,dan Pasar Gotong Royong. Bustam Ohorella yang menjabat Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri menyampaikan hal ini kepada WARTAMALUKU di ruang kerjanya hari ini (07/05).
“Disperindag akan tambah lokasi pemantauan pasar,yaitu pasar transit Passo.kita lakukan pemantauan sekaligus sosialisasi agar masyarakat/pembeli mengetahui tentang perkembangan harga.Sebagai pasar penyangga,harusnya masyarakat dari Salahutu dan Leihitu langsung ke situ,” ungkap Ohorella.
Pasar transit Passo saat ini lanjut Ohorella,merupakan bagian dari tanggung jawab Disperindag Kota Ambon, akan tetapi sebagai sentra perdagangan antara dua kecamatan yakni kecamatan Salahutu dan Baguala. Oleh karenanya, harga pasar harus disesuaikan dengan harga normal seperti pasar Batu Merah, Mardika dan Gotong Royong.
Selain itu, Dirinya menambahkan harga pasar juga merupakan salah satu faktor utama untuk mempertahankan konsumen. Sehingga perbandingan harga pada satu Kota sebaiknya tidak terlalu signifikan, sehingga dapat terjangkau oleh konsumen pada dua kecamatan dimaksud. “ Rentang kendali bagi masyarkat pada kecamatan Salahutu dan Baguala juga Leihitu untuk menjangkau pasar Mardika atau Batu Merah relative jauh, sehingga untuk menjaga konsumen pada kedua kecamatan tersebut, harga pasar harus disesuaikan dengan tariff normal pasar. Jika tidak maka kemungkinan besar, konsumen dari kedua kecamatan tersebut akan menjauh, dan akan berdampak pada pendapatan pasar,” tutupnya.
Ohorella pun menghimbau Disperindag Kota Ambon agar sama-sama dengan Disperindag Provinsi untuk membantu mensosialisasikan tentang perkembangan harga pasar.Sehingga masyarakat/konsumen tidak ke pasar Induk Mardika untuk berbelanja.(WM-UVQ)
