Ambon, Wartamaluku.com – Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Senin (15/1), mempresentasikan Road Map (Peta Jalan) Pengembangan Wilayah Provinsi Maluku, hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Maluku, diwakili Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku.
Apa saja Rencana Aksi Komoditas Gugus Pulau di Maluku? Berikut sejumlah kebijakan, program dan kegiatan yang dikutip Kepala Bagian Humas Setda Maluku, Bobby Palapia dari dokumen yang disampaikan Tim Unpad dipimpin Reginawati. “Kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan antara lain pada pengembangan ekonomi lokal, pengembangan infrastruktur, bidang ketenagakerjaan, sektor kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan investasi daerah, kebijakan usaha mikro kecil dan menengah (UKMK), pengembangan pusat-pusat industri pengelolaan produk perikanan dan jasa pariwisata, kebijakan percepatan pengurangan kemiskinan, penguatan sumberdaya manusia, dan kependudukan,” paparnya.
Dia menambahkan, selanjutnya untuk sektor pertanian, sub sektor Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura, program pengembangan komoditas unggulan pertaniannya antara lain, padi, padi ladang, ubi dan kacang, pala dan cengkeh, kelapa dalam, sagu, jeruk, bawang merah serta cabai.
Sementara untuk kebijakan, program dan kegiatan pengembangan peternakan sapi potong, Palapia menyebutkan, akan ada penguatan pasokan dan peningkatan produktivitas bibit sapi potong, penguatan pasokan dan peningkatan produktivitas bibit sapi potong, penguatan penyediaan kuantitas dan kualitas pakan, penataan pasar, serta pasca panen. Sedangkan pada program dan kegiatan pengembangan peternakan ayam ras, kebijakannya menurut Palapia, dimulai dari kebijakan input, kebijakan produksi, kebijakan pasca panen, kebijakan kelembagaan, kebijakan peningkatan kualitas lingkungan, serta kebijakan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner.
Pada sektor perikanan, kata Palapia, ada kebijakan pengembangan produk unggulan perikanan, pengembangan usaha dan investasi, pengembangan permodalan usaha perikanan, serta peningkatan fasilitas pelabuhan perikanan,” ujarnya.
“Yang terakhir, pada sektor pariwisata, akan ada kebijakan penguatan daya saing Maluku sebagai destinasi wisata bahari tematik yang berkelanjutan, pengutan sektor swasta dan investor, serta penguatan partisipasi dan kemitraan dengan masyarakat lokal untuk mengembangkan konsep dan aplikasi community based tourism,” ujar Palapia.