Tiakur, Wartamaluku.com – Bupati Maluku Barat Daya Barnabas N.Orno berharap Pemerintah Daerah maupun DPRD MBD memiliki ketulusan hati dalam membangun MBD teristimewa kota Tiakur kedepan, Sebab kota Tiakur merupakan wajah Maluku Barat Daya.
“Kota Tiakur yang berfilosofi budaya dan agama ini. Saya berharap tidak boleh berubah karena itu sudah harga mati salah satu alasanya karena kota Tiakur dibangun dari Hutan alias dari Nol, orang membangun kota itu biasa tapi membentuk kota dalam Hutan kemudian dijadikan kota itu tidak ada di Republik Indonesia. Kita membangun kota ini berdarah – darah penuh dengan cucuran air mata dan keringat bahkan ada pengorbanan”. Ungkap Orno kepada sejumlah media usai pelaksanaan Upacara HUT Kota Tiakur ke – 6.
Selain itu juga Orno berharap master plan kota Tiakur yang sudah dirancang, bergumul, berjuang tidak dirubah lagi, namun dibangun sesuai dengan master plan yang sudah dirancang.
Sebab Orno yakin apabila kota Tiakur dibangun sesuai dengan master plan yang ada maka kota Tiakur akan menjadi kota masa depan, kota yang ideal, dan merupakan salah satu kota terindah di Indonesia.
Meskipun kata Wakil Gubernur terpilih ini, apabila ratusan tahun yang akan datang kota Tiakur sudah gemerlap dengan pembangunan kota tersebut tidak akan pernah mengalami yang namanya kemacetan.
Kota Tiakur dibangun pada luas tanah sekitar 350 hektar. Dari 350 hektar ini ada 86 kilometer jalan, yang sudah selesai sekitar 50 kilo.
Selain itu, atas kebijakan pemerintah pusat melalui kementrian pendidikan Pemkab MBD juga telah membangun kampus diluar kampus utama.
“Kami sudah sepakat agar setiap tahun kami bangun kampus. Agar 2020/2021 kampus ini sudah bisa menjadi Universitas Negeri dengan nama Universitas Kalwedo. Begitu pula dengan bandara”. Ucapnya.
Selain itu kata Orno, Maluku Barat Daya juga ada dalam bingkai budaya kalwedo. Budaya kalwedo ini merupakan nuansa persatuan, kedamaian, saling menghargai, saling menghormati. “Boleh punya kekuatan, jabatan, harta tetapi kehilangan etika dan moral dari sisi budaya adat istiadat itu kehilangan segala – galanya. Sebab saya membangun kota ini atas dasar budaya dan agama”. Kata Bupati.
Selain itu juga, salah salah visi masyarakat MBD kedepan adalah memekarkan lagi dua kabupaten yakni Kabupaten Kepulauan terselatan dan Kepulauan Babar Damer. Oleh sebab itu kota tiakur sebagai ibu kota kabupaten induk akan diverifikasi apakah sudah layak untuk dimekarkan lagi atau tidak.
“Jadi saya berharap kota Tiakur betul – betul dibangun dengan master plan yang sudah dirancang”. (WM)