Tiakur, Wartamaluku.com – Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Drs. Barnabas N Orno meminta bantuan para peserta Bakudapa Anak dan Remaja Gereja Protestan Maluku (GPM) untuk turut serta dalam mempromosikan Pantai Nyama di Pulau Moa kabupaten MBD.
Menurutnya, Pantai Nyama adalah pantai nan elok dengan pasir putih yang membentang panjang dan di sampingnya ada hemparan padang rumput yang luas.
Yang lebih menariknya, di padang rumput tersebut saat musim hujan rumput-rumput berbunga dengan warna-warni serta latar belakang pohon koli dan pagar batu yang disusun rapih (Lutur).
Selain itu, ada kawanan ternak, kambing, dan kerbau serta kuda yang sering merumput di daerah ini, di dekat pantai Nyama ada gunung Kerbau yang juga unik.
“Saya minta bantu kepada kita semua yang hadir di sini untuk mempromosikan pantai ini” pinta Orno kepada peserta Bakumpul anak dan remaja GPM yang jumlahnya kurang lebih 700 orang berasal dari 34 klasis se Maluku dan Maluku Utara.
“MBD ini tertingal dan masuk kategori miskin bukan karena keterbatasan sumberdaya, tetapi karena akses transportasi maupun komunikasi, SDM-nya sangat handal dan sudah terbukti banyak profesor berasal dari sini. Potensi alamnya luar biasa termasuk potensi pariwisata,” pungkasnya.
“Keindahan dan keunikan Pantai Nyama, Pantai ini panjangnya 8 kilometer. Dulu orang dari Australia sering datang dengan. pesawat pribadi mereka untuk main-main di pantai ini. Bahkan pernah ada kepala sekolah di sini yang di bawa ke Australia untuk sekedar pesiar. Hal itu baru tidak lagi dilakukan karena pemerintah Orde Baru saat itu melarangnya,” ujar dia.
Namun, lanjut Wakil Gubernur terpilih ini, karena letak pantai ini yang berada pada paling selatan Maluku dan berhadapan langsung dengan Australia maka ketika ada lomba perahu layar Darwin-Ambon atau Darwin-Saumlaki, perahu-perahu sering menyinggahi tempat ini untuk sekedar menikmati pemandangannya.
Wakil gubernur Maluku terpilih yang akan dilantik Maret 2019 ini juga memprotes sebutan MBD sebagai daerah terpencil, karena menurutnya MBD harus disebutkan sebagai daerah terdepan karena berhadapan langsung dengan Timor Leste dan Australia.
“Kita di sini adalah penyangga NKRI untuk kepentingan pertahanan negara karena itu saya sangat tidak setuju kalau dibilang sebagai daerah terpencil,” demikian Orno.