Ambon, Wartamaluku.com – Rupanya Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) secara diam-diam telah melakukan pleno untuk mengusulkan sejumlah nama bakal calon kepala daerah (calkada) ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem di Jakarta.
DPW NasDem lewat pleno tertanggal 26 Juli 2017 lalu telah menentukan delapan nama balon calkada. Kedelapan nama tersebut masing-masing lima nama Bakal calon Gubernur Maluku tersebut diantaranya Komandan Korps (Dankor) Brimob RI, Irjen Pol Murad Ismail, Gubernur Maluku Said Assagaff, Dirjen PDTU Kemendes, PDT dan Transmigrasi Johozua Max Yoltuwu, Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Tagop S Soulissa dan Enggelina Pattiasina.
Sedangkan untuk Bakal Calon Wakil Gubernur Maluku yang diusulkan ke DPP diantaranya Mantan Bupati Kabupaten SBT Abdullah Vanath, Anggota DPR Papua Barat Mozes Rudy F Timisela dan Ketua DPW Partai NasDem Maluku Hamdani Laturua. Informasi yang berhasil dihimpun media ini, proses pilkada di Maluku tahun depan kian memanas.
Hal tersebut terlihat dengan kehadiran Enggelina Pattiasina sebagai Bakal Calon Gubernur Maluku mewakili kaum perempuan. Nama Enggelina Pattiasina pun ikut digadang-gadang berpeluang mendapatkan rekomendasi partai besutan Surya Paloh selaku Ketua Umum. “Nama Ibu Enjel (nama kecil Enggelina Pattiasina) dalam rapat pleno itu pun ikut disebut-sebut sebagai calon kuat. Kedekatannya dengan petinggi di DPP juga diperhitungkan,”tandas sumber yang namanya enggan mau di publikasikan.
Sementara untuk calon wakil gubernur yang digadang kuat yakni Mozes Rudy F Timisela dengan konsep anak muda. Menurut sumber, partai NasDem yang mengusung semangat restorasi itu membutuhkan potensi anak muda yang berani membawa perubahan di daerah.
“Konsep Berani Bersama Rakyat Berbasis Siwalima milik Pak Mozes Rudy F Timisela juga menjadi perbincangan kuat di NasDem, karena sejalan dengan misi perubahan atau semangat restorasi itu membutuhkan jiwa muda yang berani berbuat kepada daerah,”katanya.
Sumber juga mengatakan, kedelapan nama itu akan diteliti lebih lanjut sebelum proses lanjutan dilaksanakan di Jakarta. “Intinya kita tunggu saja, prosesnya di Jakarta seperti apa,”tandasnya. (WM)
