Ambon, Wartamaluku.com – Akhir – akhirnya banyak beredarnya berita – berita miring terkait keamanan vaksin covid -19.
Hal ini ditanggapi Anggota komisi IV DPRD Maluku, Andi Munaswir mengatakan sebelum vaksin itu diedarkan perlu diuji secara klinis terlebih dahulu kepada manusia sehingga untuk vaksin COVID-19 sudah melalui fase seperti itu dan objek penelitian adalah masyarakat Indonesia sendiri.
Jadi masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan rencana pemerintah memberikan vaksin COVID-19 dari Sinovac. Ungkapnya kepada wartawan di gedung DPRD Maluku.
Dikatakan, memang ada vaksin dari luar itu diteliti untuk masyarakat luar karena terkadang karakteristiknya berbeda.
Menurutnya, vaksin ini memang berasal dari Cina tetapi praktisnya sudah diuji klinik di Indonesia khususnya untuk ribuan masyarakat Bandung, Jawa Barat dengan rentang usia 18 tahun hingga 59 tahun.
Uji klinik ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga tampil sebagai relawan ujicoba vaksin tersebut dan tidak ada keluhan.
“Memang keluhan biasa seperti keram, pegal, atau deman itu hal yang wajar dan sifat semua vaksin terkadang begitu karena efek dari masuknya bahan kimia lain ke dalam tubuh. Tetapi setelah ujicoba vaksin untuk ribuan masyarakat Bandung sejauh ini aman-aman saja, sebab Balai Pengawasan Obat dan Makanan RI juga telah memberikan izin untuk diedarkan.
Kalau dikatakan ada rasa kekhawatiran masyarakat karena ada kasus, namun itu terjadi di luar negeri dan vaksinnya juga tidak sama dengan yang sudah diedarkan di Indonesia,” tandas Andi.
Karena itu, untuk masalah keamanan dan kehalalan juga sudah diuji sehingga dikatakan sebenarnya tidak ada masalah.
“Kebetulan ini merupakan sesuatu hal yang baru sehingga membuat sebuah phobia yang berlebihan bagi masyarakat, tetapi diharapkan agar tidak perlu merasa cemas atau takut yang berlebihan,” kata Andi.
Karena memang sudah dilakukan uji klinis dan tidak menimbulkan persoalan apa pun sehingga ke depannya masyarakat tidak perlu merasa kecemasan yang berlebihan.
Lebih lanjut dikatakan Munaswir, dalam mendapatkan vaksin asal Cina ini, Indonesia bekerjasama dengan negara tersebut termasuk negara lain seperti Arab Saudi yang melakukan kerjasama serupa.
Sehingga awalnya muncul isu halal dalam penggunaan vaksin dimaksud, tetapi harus diingat bahwa Arab Saudi yang merupakan pusat peradaban Islam juga menggunakannya jadi masyarakat Maluku tidak perlu ragu dengan vaksin covid ini. (*).