Ambon,Wartamaluku.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan tetap berkomitmen untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam membangun industri perikanan di daerah ini.
Penegasan tersebut disampaikannya usai memimpin penenggelaman 81 kapal ikan pelaku illegal fishing secara serentak pada 12 Daerah di Indonesia, djtandai dengan peledakan dua kapal di perairan Negeri (Desa) Mamala dan Negeri Morela, Pulau Ambon, Maluku, Sabtu (1/4).
“Kita akan tetap membantu Pemerintah Provinsi Maluku untuk membangun industri perikanannya. Membangun masyarakat pesisirnya. Dan kita akan usulkan ke Menteri Keuangan agar ada perhatian khusus untuk itu,” ujar Menteri Susi.
Menyinggung tentang penenggelaman kapal ikan asing itu, Menteri Susi katakan, dia memberikan apresiasi kepada aparat penegak hukum, Kepolisian, TNI AL, Pengadilan Perikanan Ambon dan seluruh jajaran yang akhirnya memutuskan sebuah kebijakan yang berkeadilan untuk negara ini. Dan hari ini bisa tenggelamkan dua kapal tersebut.
Dua Kapal yang ditenggelamkan itu merupakan bagian dari sepuluh kapal yang ditangkap karena melakukan pencurian ikan di laut Arafuru, Maluku sejak 2014. Dari sepuluh kapal itu, tiga kapal sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Namun hanya KM. SINO 26 dan KM. SINO 35 yang ditenggelamkan, sedangkan KM. SINO 36 yang kondisinya lebih baik dari yang lainnya, dirampas untuk Negara Indonesia, dan dibuat Museum Ikan di Kota Bandung.
”Saya berharap setelah ini, proses hukum tujuh kapal lainnya cepat selesai sehingga memiliki kekuatan hukum tetap,” kata Susi.
Menteri susi menuturkan, penenggelaman kapal pencuri ikan ini untuk menunjukan Kedaulatan Indonesia di laut. Maluku sengaja dipilih sebagai lokasi komando penenggelaman kapal untuk memberikan semangat bagi aparat penegak hukum agar selalu waspada dan tegas terhadap pelaku pencuri ikan. Wilayah Maluku menurut Menteri Susi masih rawan atas pencurian ikan terutama nelayan asing.
“Saya sengaja memindahkan komando penenggelaman 81 kapal di Maluku yang serentak dilakukan di 12 titik di Indonesia karena ingin menunjukan bahwa di Maluku Pemerintah Indonesia tetap berdaulat dan NKRI tidak boleh kalah oleh mafia illegal fishing,” tandasnya.
Sedangkan keputusannya untuk ditenggelamkan di perairan Mamala dan Morella, karena sesuai dengan janjinya saat berkunjung di Desa Mamala dan Morella beberapa waktu lalu. Saat itu warga meminta kepadanya untuk memiliki rumpon.
“Saya menepati janji saya dengan menyerahkan dua kapal yang ditenggelamkan untuk manjadi rumpon di Negeri Mamala dan Morella,” kata Menteri Susi.
Dia berharap, dua kapal tersebut bisa menjadi tempat rumah ikan dan tempat persinggahan bagi ikan. Sehingga dapat mengundang para pemancing dan para penyelam wisata datang ke lokasi tersebut.