Jakarta,Wartamaluku.com – Ketertinggalan daerah, salah 1 faktornya kurang pengembangan sektor ekonomi dan bisnis. Hal ini di ungkapkan oleh Teddy Christianto Leasiwal, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Ekbis) Universitas Pattimura,Ambon, Selasa (10/09/2024), saat dimintai pandangannya tentang perekonomian di Maluku.
Menurutnya, banyak hal jadi kompetitor. Lebih lanjut dibeberkan, untuk peningkatan ekbis perlu ada sinergitas secara proporsional penuh antara pemerintah, swasta dan masyarakat, serta dunia pendidikan. Karena, tujuan akhir dari peningkatan ekbis ada pencapaian pertumbuhan ekonomi berkualitas dan yang relatif stabil.
” Kalau mau bicara lebih spesifik, peningkatan terhadap pengelolaan komoditas-komoditas unggulan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, khususnya dalam skala industri seperti, Ikan, Pala, Cengkeh, Kopra dan sektor jasa Pariwisata,” sebut Leasiwal.
Leasiwal menjelaskan, untuk dapat mendorong itu maka ada beberapa faktor pendorong, pertama, perlu adanya kebijakan ekspansif dari pemerintah daerah utk mendorong terciptanya peningkatan pembangunan infrastruktur, perizinan dan iklim investasi yang kondusif, sehinga dapat meningkatkan aktifitas ekonomi melalui konektifitas antar pulau.
” Kedua, perlu pemetaan secara detail potensi ekonomi lokal yang memiliki nilai ekonomis, dalam skala industri serta potensi ekonomi lokal yang dapat memberikan efek multiplier, bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan penerimaan daerah atau biasa disebut Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya.
Sambungnya lagi, ketiga, pengembangan sumber daya manusia yang memiliki konektifitas dengan kebutuhan pada pasar tenaga kerja. Keempat, pemerintah perlu melalukan intervensi pada pasar secara proposional untuk menjaga kestabilan daya beli atau kestabilan permintaan.
” Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan penerimaan daerah,” tutupnya. (ulin)