Mari Pandang Tuhan, Karena Kita Butuh Tuhan

Ambon, Wartamaluku.com – Setiap Manusia pasti membutuhkan Tuhan apalagi disaat berada dalam kesulitan. “Tuhan itu selalu ada buat kita, firman yang kita percaya terbukti benar, karena itu kita tidak perlu takut, karena Tuhan yang pegang kendali”, karena itu mari kita pandang Tuhan, karena kita butuh Tuhan”. Demikian pengajaran yang disampaikan Pendeta Cris Manusama, minggu, 9/2/2020.

Menurutnya, Nubuatan ada bukan untuk menghakimi tetapi nubuatan ada untuk membangun. Karena 30 persen isi Alkitab adalah tentang Nubuatan.

Dikatakan, Kedatangan Tuhan sudah dekat. Hal itu merupakan waktu yang ditentukan, karena Tuhan juga punya waktu. Ini perlu kita tahu akhir zaman. Namun, sebagai orang yang percaya kita tidak perlu takut, karena ada Tuhan yang pegang kendali. “Di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Firman Tuhan, II Tesalonika 2:1-2.

Lanjutnya, ini adalah musim. berbicara kata musim berarti waktu yang ditentukan, Tuhan juga punya waktu. Ada musim untuk menabur dan musim untuk menuai.

Tuhan tidak butuh uang tapi Pekerjaan Tuhan butuh uang. Uang itu benih maka kita perlu untuk menabur. Karena waktu musim kering datang sorga bertanggung jawab.

“Waktu musim kering datang sorga tanggung jawab pelihara kita, asalkan kita tahu tugas kita, makanan apa yang harus kita makan. karena kita sudah menabur. Benih yang kita tabur itu tidak akan sia – sia.

Lebih lanjut dijelaskan tentang kuasa. Tuhan sudah memberikan kita kuasa, maka pakailah kuasa itu untuk mengusir masalah, penyakit. Namun, kita harus tahu identitas kita. Persoalan yang terjadi, semua sudah ditentukan.

Firman Tuhan sudah jelas seperti pada Wahyu 6 : 12 – 17 berkata, “Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.”
Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan”?

Dikatakan pula, Wahyu terakhir, adalah Kasih Karunia, karena kasih karunia membawa kita untuk menyembah Tuhan.
Keselamatan karena Kasih karunia adalah hadiah yang diberikan Tuhan kepada kita. (WM).

Pos terkait