Ambon, Wartamaluku.com – Provinsi Maluku, mendapat apresiasi dari peserta bahkan dari Pemerintah Pusat atas suksesnya penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gereja (Pesparani) katolik tingkat nasional yang baru pertama kali dilaksanakan. Ungkap Ketua Umum Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala kepada sejumlah wartawan di Lapangan Merdeka Ambon, Kamis 01/11/18.
“ Maluku telah berhasil membantu kami sebagai panitia tetap yang bekerja demi suksesnya kegiatan Pesparani ini untuk membuat standar tinggi. Dan sulit untuk penyelenggara Pesparani II, karena Peaparani I di Ambon, Maluku menjadi branch mark. Kalau patokannya sudah tinggi dan bagus begini, bayangkan kesulitan nanti penyelenggara berikutnya agar bisa lebih dari ini. Saya kira, kalau standar pertama sudah luar biasa begini, rapi dan tanpa cacat meski pasti ada kurang juga. Kalau tidak standarnya lebih dari Maluku, pasti orang akan bilang mending di Maluku. Maluku sukses meletakan dasar PESPARANI,” tuturnya.
Sementara menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise dengan adanya pesparani diharapkan bisa terus terjalin kebersamaan, persekutuan dan terbangunnya persaudaraan sejati sebagaimana motto-nya.
Selain itu, Yembise juga berpesan untuk yang menang jangan sombong dan terus menempa diri serta bagi yang belum menang, jangan berkecil hati, never give up. Ini bukan akhirnya,” tandasnya.
Sedangkan menurut Said Assagaff yang adalah Gubernur Maluku merasa bersukacita karena bisa menyelenggarakan Pesparani Katolik Nasional pertama yang berjalan baik dan lancar. Dengan suksesnya Pesparani telah membuktikan lagi bahwa Maluku Layak jadi Laboratorium kerukunan umat beragama
Suksesnya acara Pesparani karena partisipasi dan keterlibatan semua umat beragama tanpa kecuali. Artinya, ini momentum milik bersama semua agama untuk membangun persaudaraan sejati.
“33 Provinsi mendapat kesan, Ambon dan Maluku manis, toleran, ramah dan inklusif. Artinya, kesuksesan PESPARANI menunjukkan kita sedang mendemonstrasikan hidup orang basudara di Indonesia sebagai kekuatan besar dan menjadi kohesi membangun kerukunan antar umat beragama di Maluku. Semua yang terjadi bagi Maluku sebagai tanda pembangunan peradaban. Juara adalah target tapi lebih dari itu, utamanya membangun peradaban agama-agama sebagai harmonisasi hidup. ” tutur Assagaff.
Sementara menurut Ketua Panitia Pesparani Zeth Sahuburua mengatakan suksesnya Pesparani menandakan sungguh Tuhan telah memerintahkan berkatnya bagi umat Katolik di Maluku. “Pesparani merupakan produk keagamaan tapi bermakna toleransi, persaudaraan, persekutuan, merajut dan menjaga kebhinekaan. Terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak termasuk masyarakat Maluku dan Kota Ambon khususnya. Ini sukacita dan kebahagiaan kita semua,” ucap Wakil Gubernur Maluku. (WM)