Tepa, Wartamaluku.com – Gubernur Maluku Said Assagaff dimintai bantuan pengadaan akses telekomunikasi, ketika berdialog dengan warga di Desa Watuwei (Pulau Dawelor), Desa Lewah (Pulau Dai) dan Kota Tepa di Kecamatan Pulau-pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Selasa (21/11).
Kunjungan Gubernur Assagaff ke tiga tempat tersebut, antara lain untuk menghadiri acara Perayaan Syukur 100 Tahun Injil Masuk di Desa Watuwei, Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Pulau-pulau Babar Timur dan Peresmian Lakpona (Baileo) Imanuel, Jemaat GPM Watuwei.
Selanjutnya ke Desa Lewah untuk Pentahbisan Gedung Gereja Betlehem Jemaat GPM Lewah, serta menutup Bimbingan Teknis Optimalisasi Pelaksanaan Tugas Satpol PP dalam Rangka Kelancaran Pemilukada di Kawasan Perbatasan pada Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), yang dilangsungkan di Tepa.
Selain akses telekomunikasi, Gubernur yang diberi gelar khusus sebagai tokoh adat Pulau Babar saat tiba di Pelabuhan Tepa ini, juga diminta bantuannya untuk memperhatikan akses transportasi dan kebutuhan obat-obatan terutama untuk masyarakat di Desa Watuwei dan Desa Lewah.
Bahkan Wakil Bupati MBD Benjamin Noah, yang ikut mendampingi Gubernur Assagaff di Desa Watuwei, berharap agar orang nomor satu di Provinsi Maluku ini bisa memperhatikan akses jalan di Pulau Babar, terutama ruas jalan provinsi antara Tepa dengan Letwurung.
“Kami mengharapkan bantuan Pak Gubernur untuk dermaga, bandara di Babar, akses telekomunikasi dan akses jalan. Terutama ruas jalan Tepa – Letwurung, yang ongkos melintasinya saja bisa 10 kali lipat biaya transportasi dari Tepa ke Ambon,” ujar Benjamin Noah kepada Gubernur saat berada di Watuwei.
Menurut Noah, jika biaya transportasi dari Tepa ke Ambon menggunakan kapal laut hanya berkisar antara Rp.25.000 hingga Rp.50.000.
Transportasi Tepa ke Letwurung menggunakan ojek sepeda motor ongkosnya mencapai Rp.250.000. Menanggapi permintaan Noah soal jalan tersebut, Gubernur Assagaff berjanji akan memperhatikannya, apalagi ruas jalan Tepa – Letwurung termasuk jalan provinsi.
“Tadi saya bicara dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kita akan terus melanjutkan tanggung jawab kita di provinsi, untuk bisa melanjutkan jalan-jalan provinsi, termasuk yang ada di Pulau Babar,” papar Gubernur.
Untuk akses transportasi, Gubernur Assagaff meminta dukungan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Romelus Far-Far yang juga ikut dalam rombongan bersama beberapa Kepala Dinas lainnya, agar membantu kebutuhan warga di Desa Watuwei dan Desa Lewah.
“Nanti akan kami bantu dengan body motor ikan sebanyak 10 buah. Diusahakan bulan 10 (Oktober) 2018, dibawa ke sini (Watuwei),” janji Kadis Kelautan dan Perikanan kepada Gubernur, yang langsung didengar warga Watuwei.
Sementara untuk Desa Lewah, Kadis Kelautan dan Perikanan menyanggupi kepada Gubernur Assagaff, pihaknya akan memberikan body pancing tonda sebanyak dua buah.
Sedangkan untuk permintaan dermaga terapung, khususnya di Desa Lewah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Frans J. Papilaya menyanggupi kepada Gubernur Assagaff, kalau pihaknya tahun depan akan melakukan survei ulang. “Kalau begitu, tahun depan sekaligus survey sama bersamaan dengan proses AMDAL-nya (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku.
Tapi kalau bisa jangan terlalu lama, supaya bisa dianggarkan, mulai fisiknya itu di tahun 2019,” ujar Gubernur Assagaff. Mengenai koneksi WIFI untuk Desa Watuwei, Lewah termasuk di Kota Tepa, sebagaimana permintaan para guru SMU di kota ini agar Ujian Nasional Berbasis Komputer bisa berjalan dengan baik, Gubernur meminta Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Provinsi Maluku M. Junaries untuk berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku.
“Untuk akses telekomunikasi, Kepala Biro Humas, nanti sampai di Ambon tolong komunikasikan dengan pihak Telkomsel. Bilang saja, saya minta mereka ke sini, supaya bisa melihat kondisi dan kemungkinannya di sini,” perintah Gubernur kepada Karo Humas dan Protokol. Namun Gubernur mengingatkan, soal tower untuk komunikasi, sebenarnya dibangun oleh Kabupaten. “Nanti urusan jaringannya, baru diusahakan oleh Provinsi. Kalau sudah ada tower, saya pastikan dalam satu bulan kemudian, sudah bisa ada jaringan,” terang Assagaff.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur menyerahkan sebuah telepon satelit untuk Desa Lewah, yang diharapkan bisa digunakan dalam kondisi mendesak dan darurat, misalnya ada warga yang jatuh sakit dan harus dibawa ke ibukota kecamatan.
Sementara untuk menjawab kebutuhan obat-obatan di Desa Lewah, yang biasanya sulit dijangkau karena cuaca laut yang tidak bersahabat pada musim-musim tertentu, Gubernur meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meykal Pontoh, membantu dengan pasokan obat-obatan.
“Bulan depan obat-obatan sudah bisa ada di sini ya Ibu Kadis. Kalau cuma bisa sampai di Saumlaki, nanti dari Saumlaki ke Lewah, biaya transportasinya saya yang tanggung,” janji Gubernur Assagaff.
Selanjutnya untuk listrik di Desa Watuwei dan Lewah, Gubernur minta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Vera Tomasoa menyampaikan kepada Kepala Dinas ESDM Maluku, Martha Magdalena Nanlohy yang kebetulan tidak ikut bersama rombongan Gubernur.
“Ibu Vera tolong sampaikan ke Kadis ESDM kita akan berikan listrik tenaga Surya di sini ya. Modelnya beda dengan yang dulu. Kalau yang ini garansinya tujuh tahun,” ujar Gubernur.
Dia berharap, semua bantuan yang diberikan itu, sudah ada progresnya pada bulan Oktober tahun depan, di masa terakhir dirinya menajabat sebagai Gubernur Maluku.
“Jika saya masih terpilih, bulan November saya kembali ke sini, sudah bisa melihat perkembangannya. Tapi jika tidak terpilih, tetap harus direalisasikan, karena saya kerja sampai bulan Oktober,” demikian Assagaff.