Ambon,wartamaluku.com- Trend pengelolaan Blok Minyak dan Gas (Migas) Masela yang santer diberitakan dan sementara dipersiapkan oleh Pemerintah Pusat sampai ke daerah,menjadi sasaran empuk bagi mata dan telinga yang mendengar dan menyaksikan perkembangannya. Salah satu pemuda Maluku,Boy Latuconsina mantan Ketua KNPI Maluku menghimbau seluruh elit politik agar menghindari “Papa Minta Saham”,dalam pengelolaan Blok Masela seperti yang baru-baru ini terjadi di Freeport,Papua.
Menurutnya,dengan adanya Blok Masela ini tak bisa dipungkiri akan ada peluang dan tantangan.Tetapi bisa juga ada ancaman di dalamnya.Pasalnya,perbuatan tersebut sangat mencederai sebuah proses-proses kebangsaan. “Kita tahu benar kasus “Papa Minta Saham di Papua pada perusahaan Freeport beberapa waktu lalu,sangat mencederai sebuah proses-proses kebangsaan, yang tidak seharusnya dilakukan oleh elit-elit politik.Untuk itu,Masyarakat Maluku hendaknya memasang telinga,mata yang lebar untuk mengawal proses ini (Blok Masela-red) dengan baik,”himbau Latuconsina usai menghadiri Sarasehan tentang Blok Masela,Peluang dan Tantangan yang diselenggarakan oleh Komunitas Sagu Maluku di Gedung Serba Guna Xaverius Ambon,Selasa (11/04).
Kami mengapresiasi kepada Komunitas Sagu lanjut Latuconsina, yang telah menyelenggarakan acara ini untuk menggagas sebuah sarasehan,terkait Blok Masela.Tentunya, ada poin-poin penting yang kita hasilkan di dalam sarasehan ini.
Menurutnya,kendati demikian kami berharap sebagai sebuah terobosan sebagai lembaga civil society, provinsi Maluku untuk mempresure lagi kepada pemerintah pusat,karena kita tahu benar sampai hari ini Kepres tentang pengelolaan Blok Masela belum selesai.Wajib kemudian masyarakat Maluku berikhtiar untuk mengantisipasi seluruh rangkaian daripada kegiatan-kegiatan ini.
“Ada satu usulan Saya dalam tema sarasehan ini,sebenarnya pengelolaan Blok Masela bukan sekedar peluang dan tantangan,tetapi ada ancaman.Jangan sampai Sumber Daya Alam (SDA) yang kita miliki menjadi peluang untuk mensejahterakan bangsa, tetapi tidak juga menjadi tantangan Sumber Daya Manusia (SDM) kita bisa berpartisipasi di dalam proses tersebut.Namun, juga bisa menjadi ancaman terhadap kedaulatan Negara,”tandasnya.
Tutupnya,untuk itu proses tanpa ketidakhadiran Menteri ESDM saat ini menjadi catatan bagi masyarakat /Pemuda Maluku ke depannya.Harus lebih proaktif lagi mencakapkan terkait konsep-konsep untuk kesiapan Blok Masela.Dirinya berharap, dengan adanya Blok Masela akan menjadi sebuah rahmat /kebanggan yang besar bagi Maluku, karena bisa turut mensejahterakan seluruh masyarkat Indonesia.(WM-UVQ)