Kerusakan Hutan di SBB Disebabkan Adanya Kepentingan Stakholder

Kerusakan Hutan di SBB Disebabkan Adanya Kepentingan Stakholder

SBB,Wartamaluku.com – Salah satu faktor kerusakan hutan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), karena adanya kepentingan stakeholder untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. “Setiap tahun kita melakukan reboisasi, tetapi kemampuan kita untuk melestarikan hal ini kalah dengan kerusakan hutan dan yang memperbaiki lingkungan selama ini merupakan orang yang prihatin terhadap lingkungan, tetapi yang merusaknya adalah seluruh stakeholder yang berkepentingan dengan ekonomi,”ujar Kepala Dinas Kehutanan Maluku Adzam Bandjar dalam penjelasannya dalam rapat bersama penanggulangan bencana di Kabupaten SBB, di lantai VI kantor Gubernur Maluku, Rabu (13/4).

Dikatakan, yang lebih parahnya lagi, pekerjaan jalan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten SBB, sudah masuk kawasan suaka alam dan huta lindung tanpa memperdulikan lingkungan, kawasan hutan dan masyarakat yang berada di daerah sekitar. “Cuma kadang-kadang ada kepentingan ekonomi yang lebih dominan sehingga hutan dirusak.

Untuk itu, sekarang ini kita tangkap orang untuk menyelematkan lingkungan,”ucapnya. Menurutnya,untuk mencegah terjadinya kerusakan hutan pihaknya sudah membuat rambu-rambu larangan di semua kawasan hutan yang dilestarikan.

Sehingga masyarakat data menyadari area-area hutan yang tidak boleh ditebang, karena akan berdampak buruk berupa banjir, longsor, kekeringan dan kebakaran. Ditambahkan, selama ini pembangunan yang terjadi di bumi saka mese nusa ini, tidak pernah mengacu pada tata ruang wilayah, hal tersebut disebabkan karena Kabupaten SBB tidak memiliki tata ruang, sehingga berdampak kerusakan hutan. “Kalau lingkungan sudah rusak kita harus menghindar, jangan membangun pemukiman di daerah karena dalampaknya akan megancam kerusakan lingkungan dan nyawa dari masyarakat,”pungkasnya.(WM-03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *