Ambon, Wartamaluku.com – Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno menegaskan untuk kembangkan potensi perikanan di Maluku maka perlu dibangun sarana dan prasarana secara terpadu melingkipu dua zona.
“Pembangunan di Maluku ini harus menyeluruh. Jangan parsial karena ini provinsi kepulauan. Untuk kembangkan potensi di Maluku perlu dibangun dua zona,” ujarnya saat rapat bersama Direktur Eropa III, Ditjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Ardian Wicaksono beserta rombongan di ruang rapat Lantai II Kantor Gubernur Maluku, Kamis (22/8/2019).
Pertemuan yang membahas Promosi Potensi Pasar Kawasan Eropa Timur dan Tenggara untuk Peningkatan Ekspor Perikanan dari Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) itu selain dihadiri Plt Kepala Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dan dari Kabupaten MBD juga stakeholder di bidang perikanan.
Dua zona yang dimaksud oleh mantan Bupati MBD itu yaitu zona pertama yang mencangkup Ambon dan Lease, Seram dan Buru. Sedangkan Zona ke dua mencangkup Tenggara, Aru serta Barat Daya.
Hal ini perlu dilakukan agar akses transportasi menjadi perhatian sehingga potensi perikanan yang ada di daerah ini dapat tereksplor dengan baik.
Dirinya lalu menggambarkan bagaimana sulitnya akses transportasi dari MBD yang secara geografis begitu dekat dengan Australia namun karena tidak ada transportasi sehingga harus ke ibukota negara`
“Bayangkan dari Moa itu sangat dekat dengan Australia dan Timor Leste namun bila ke Australia kita harus ke Jakarta atau Surabaya dulu. Kalau bisa ada penerbangan dari Ambon ke Sydney,”terangnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Eropa III, Ardian Wicaksono mengungkapkan mendukung upaya konektivitas tersebut. Hal itu akan dikoordinasikan dengan Direktorat terkait di Kementerian Luar Negeri.
“Akan berkoordinasi dengan Dirjen Asia Pasifik dan Amerika. Apa yg disampaikan Pak Wagub itu benar jadi kita sebenarnya berfokus pada Moa. Membuka konektifitas itu memang perlu karena sangat dekat kalau dari MBD ke Australia,” ujarnya.
Menurutnya, untuk membangun industri perikanan semua pihak harus terlibat aktif termasuk swasta sehingga sarana dan prasarana pendukung dapat dibangun.
“Sekarang ini kita sudah bisa menyediakan pasar dan daerah sudah siap dengan supply ikan atau bagaimana,” tukas Ardien.