Kembangkan Ekonomi Rakyat KKT, BI Gandeng INPEX Gelar Pelatihan

Ambon, Wartamaluku.com – Dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat Kepulauan Tanimbar (KKT), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku bekerjasama dengan INPEX Masela menggelar pelatihan, pendampingan, dan/atau kajian/penelitian. Hal ini dilakukan sejak tahun 2017 lalu.

Demikian penjelasan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Noviarsano Manullang dalam penjelasan  siaran pers  kepada media ini Rabu (12/2/2020).

Dikatakan, Kedua instansi sepakat untuk bekerjasama untuk mendorong peningkatan kegiatan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan cara pengembangan UMKM Kreatif dan Unggulan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui kegiatan pelatihan, pendampingan, dan/atau kajian/penelitian.

Karena, Tenun ikat tanimbar merupakan produk kreatif dan unggulan yang terus dikembangkan hingga saat ini. Pelatihan teknis, manajemen usaha, studi pembelajaran, hingga perluasan akses pasar telah diberikan. Kelompok penenun binaan di Kota Saumlaki dan Desa Amdasa saat ini sudah mampu memproduksi kain tenun ikat menggunakan ATBM, sehingga menghasilkan produk yang Iebih ekonomis dan nyaman untuk di pakai.

Selain itu proses pewarnaan alam juga sudah dikuasai dengan baik. Memanfaatkan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar, dan limbah yang dihasilkan ramah lingkungan.

Pada kesempatan kali ini, Bank Indonesia dan INPEX Masela menggandeng Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) sebagai pendamping lapangan sejak November 2019 pada program pengembangan tenun ikat tanimbar.

Pendampingan Iatihan diberikan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas produksi. Salah satunya pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Februari 2020, dengan materi pengenalan potensi produk turunan tenun ikat Tanimbar.

Pada pelatihan ini menghadirkan fashion designer kenamaan Didiet Maulana, pemilik dari Ikat Indonesia. Didiet Maulana merupakan fashion designer dengan segudang prestasi dalam memperkenalkan tenun ikat ke kancah nasional dan internasional.

Kemampuan menciptakan tenun ikat yang menyesuaikan dengan selera pasar. Didiet dipilih oleh tim ANGIN,sebagai trenair bagi nama-nama penenun,agar dapat menjadi motivasi dan inspirasi  dalam mengembangkan  produk ke depan. Pada kesempatan ini hadir juga penjahit, pengrajin, pengurus Bumdes dan kuminitas angkatan Muda GPM setempat.

Bank Indonesia selalu mendukung pengembangan  produk unggulan  di provinsi Maluku, untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat dan mendukung pengembangan UMKM,pendukung parawisata Bank Indonesia memiliki  program  kocak economic development  dengan vocus pada lima  tema pengembangan antara lain daerah perbatasan tertinggal.

Selain itu pemberdayaan perempuan , nelayan , industri kreatif,komuditi  eksport/subsidi  import program ini menumbuh kembangkan pusat-pusat ekonomi baru  secara berkelanjutan, melalui optimalisasi Sumber Daya Lokal.(*)

Pos terkait