NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan Kamis (28/1/2016) waktu setempat (Jumat pagi WIB).
Kenaikan tersebut ditopang pernyataan Rusia bahwa negeri beruang merah itu siap melakukan pertemuan dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk kemungkinan pemangkasan produksi minyak mentah.
Namun lonjakan tajam harga di awal perdagangan terkikis lebih dari setengahnya setelah keraguan tentang kemungkinan itu meningkat di pasar.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 92 sen menjadi 33,22 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, patokan Eropa,bertambah 79 sen menajdi 33,89 dollar AS per barrel di London. Brent sempat mencapai tertinggi tiga minggu di posisi hampir 36 dollar AS per barrel.
Menurut kantor berita Rusia, Menteri Energi Alexander Novak mengatakan bahwa Moskow siap untuk mengambil bagian dalam pertemuan OPEC untuk membangun kemungkinan koordinasi.
Dia juga mengatakan pembicaraan bisa tentang pemotongan produksi sampai 5 persen per negara.
Julian Jessop, kepala riset komoditas di Capital Economics, mengatakan usulan itu harus dianggap serius karena Rusia dan Arab Saudi masing-masing menghasilkan sekitar 10 juta barrel per hari, yang mewakili hampir 20 persen dari pasokan global.
Tetapi, ia menambahkan, dirinya meragukan hal tersebut.
Analis Barclays Research juga meremehkan gagasan tersebut.
“Kami tetap sangat skeptis bahwa pertemuan tersebut akan menghasilkan pemotongan pasokan kredibel,” kata mereka dalam sebuah catatan klien.
Editor : Erlangga Djumena
Sumber : AFP/ANTARA