Tiakur, Wartamaluku.com – Berdasarkan ,hasil Swap / PCR yang dilakukan pada 16 Juni kemarin, Saat ini telah diketahui telah terjadi penambahan jumlah terkonfirmasi yakni dua orang yang adalah anggota Tim Medis Gugus Tugas yang bertugas menangani tiga OTG di lokasi karantina. Hal ini disampaikan langsung , Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten MBD, di aula kantor Bupati, Senin ( 22/06/2020).
Selain memiliki status Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan hasil swap/PCR positif, justru mengakibatkan dampak yang kurang baik terhadap penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Dimana tiga warga yang merupakan pelaku perjalanan bulan Mei lalu yang saat ini masih diisolasi secara terpusat di Perumahan Dokter hingga kini tidak menunjukan adanya gejala terkonfirmasi Virus korona, justru secara langsung menularkan Virus tersebut ke Anggota Tim Medis Gugus Tugas MBD.
Menurutnya, Pengambilan sample kepada Tim Medis yang berkontak langsung dengan peserta karantina dilakukan berdasarkan Surat Kepala Dinas Provinsi Maluku Nomor 443.32/2831.B/ Dinkes. Karena itu bagi ketujuh tim medis yang menangani peserta isolasi berdasarkan hasil Swap/PCR yang baru diterima Tim Gustu MBD didapati dua tenaga medis denga inisial J.A.S (27) dan J.W (25) terkonfirmasi Positif Corona serta ketiga OT terdahulu pun belum menunjukan adanya perubahan status, karena itu saat ini jumlah terkonfirmasi di Kabupaten MBD khususnya Kota Tiakur berjumlah Lima orang dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) dan menempatkan MBD pada status wilayah berzona kuning.
Menyikapi persoalan tersebut, Ketua Tim Medis Gustu MBD. dr Jimmy Sindahanis, mengungkapkan. Pihak medis akan melakukan evaluasi kembali terhadap protokoler penangan kesehatan bagi warga terkinfirmasi. Oleh karena sejauh ini, seluruh tim medis yang bertugas menangani langsung warga yang berstatus OTG dilakuakn secara terpisah serta dilengkapi dengan APD yang sesuai.
“Kita juga akan melakukan evaluasi terhadap anggota Tim Medis yang menangani warga terkonfirmasi di lokasi karantina. karena saat ini kita telah melakukan penanganan yang sesuai dengan protokoler Covid-19, namun dengan adanya penyebaran virus yang kemudian mengakibatkan penambahan jumlah terkonfirmasi maka tidak dapat dipungkiri kemungkinan ketidaksesuaian. Baik dari kondisi kesehatan atau stamina dari anggota tim media itu sendiri atau pengaruh lingkungan pada lokasi
kita beri penanganan khusus dengan menugaskan tujuh tim medis. Dan memang tim medis telah dilengkapi APD tetapi frekuensi virusnya juga mempengaruhi , juga daya tahan tubuh dan faktor lingkungan tempat karantina atau isolasi terpusat yang disediakan Pemerintah Daerah,” ungkapnya.
Bahkan ditambahkannya pula, saat ini dengan tidak adanya perubahan status pada ketiga OTG tersebut maka penanganan warga terkonfirmasi masih akan tetap dilakuan secara terpusat. Menurutnya , seluruh OTG nantinya akan tetap ditangani secara terpusat bukan diisolasi mandiri. Mengingat faktor psikologi masyarakat dapat mempengaruhi penyebarluasan Pandemi covid-19 di MBD. (WM/Ar)