Ambon, Wartamaluku.com – MBD merupakan wilayah perbatasan yang seharusnya menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Maluku yang adalah perpanjangan tangan ke pusat, minimal perhatian itu bisa disamakan dengan kabupaten/kota lainnya di Maluku. Demikian dikatakan salah satu tokoh adat, tokoh masyarakat kabupaten MBD yang ngak ingin namanya di publikasikan kepada media ini di Ambon, 10/05/2018.
“Faktanya, penyumbang angka kemiskinan terbesar di Provinsi Maluku adalah kabupaten Maluku Barat Daya, sehingga karena kemiskinan itulah yang membuat Pa Abas Orno maju menjadi calon wakil Gubernur Maluku dan rela menanggung semua yang baik maupun buruk dengan satu tujuan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Maluku teristimewa Maluku Barat Daya”. Ungkapnya.
Untuk menurunkan angka kemiskinan itu BO harus maju menjadi Wakil Gubernur agar kabupaten MBD bisa lebih diperhatikan apalagi dengan kekayaan alam yang begitu banyak di Maluku khususnya MBD dengan adanya blok Masela.
“Apalagi selama ini perhatian Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten Maluku Barat Daya bisa dianggap tidak ada, sebab Anggaran APBD I yang di kucurkan untuk MBD itu sangat rendah. Membangun kabupaten baru butuh tenaga eksra dan tidak main – main.
Saya kutip apa yang dikatakan pa Aleka Orno bahwa Atasi kemiskinan itu bukan saja membangun talud, pagar karena memang betul itu sama sekali tidak menyentuh masyarakat”. Ungkapnya.
Masih kata kades, kalau ingin menjadi terdepan harusnya jangan saling menyalahkan tetapi mestinya bergandeng tangan untuk bersama – sama berjuang demi kesejahteraan masyarakat.
Apalagi skarang pak Abas dan pak Murad berkeinginan memperbaiki Maluku mestinya berikan kesempatan. Sebab dirinya yakin pasangan Ade dan Kakak ini menjadi Gubernur dan wakil Gubernur maka pasti masyarakat Maluku termasuk masyarakat MBD akan sejahtera. (WM)