Kampanye Akbar di Letti, Pera Akui Benyamin-Ari Sukses Pimpin MBD

Ambon, Wartamaluku.com – Mantan anggota DPRD Maluku Barat Daya (MBD) asal Pulau Letti, Frets Pera, menyampaikan berbgai kontribusi besar Benyamin Thomas Noach dan Agustinus L Kilikily, ketika memimpin MBD.

Pengakuan Pera membakar semangat masyarakat Leti untuk memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati MBD, Benyamin Th Noach – Agustinus Lekwardai saat kampanye di Leti yang dihelat di Serwaru, pusat kecamatan Leti, Rabu 13 November 2024.

Frets yang adalah anggota DPRD MBD periode 2019-2024 ini bilang, banyak berita hoax yang disebarkan lawan politik termasuk kepada masyarakat di Letti, padahal mereka lupa bahwa Benyamin Ari adalah bupati dan wakil bupati yang terbaik.

Dulu, pada Februari tahun 2021 DPRD MBD bertemu dengan pemerintah provinsi dan DPRD Maluku juga anggota DPRD dari dapil MBD untuk meminta jalan dari Weet ke Poliuw dibangun karena proyek itu adalah tanggung jawab provinsi tapi sampai tahun 2023 tidak dibangun.

“Kita tahu saat itu ada orang-orang MBD yang duduk di DPRD provinsi juga ada yang jadi wakil gubernur, namun apa yang terjadi, mereka tidak memperjuangkannya dan ada dari mereka itu yang saat ini sedang maju di Pilkada MBD,” kata Pera.

Jadi lanjut dia, jangan bicara sembarang, menyerang Benyamin Ari, karena Benyamin Ari yang akhirnya mengerjakan jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat itu.

“Kalian itu belum bikin apa-apa di sini, jadi jangan main serang-serang dan sebar berita hoax kalau Benyamin Ari tidak bikin apa-apa di MBD,” teriaknya dan disambut teriakan setuju massa.

Yang kedua lanjut dia, kalau jalan Nasional itu tanggung jawab pemerintah pusat namun untuk pembebasan lahannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Waktu pekerjaan jalan dari Tomra ke Nuwewang tidak ada orang Moa yang datang minta ganti rugi karena aturan bilang ganti rugi hanya bagi jalan yang baru dibuka.

Tapi ternyata ada mereka yang saat ini mencalonkan diri di pilkada MBD memaksakan untuk meminta ganti rugi, padahal jalan itu dibangun untuk kepentingan rakyat.

Yang berikut lanjut dia, pinjaman dana PEN yang dipakai untuk menyerang Benyamin Ari adalah hal yang keliru dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengerti.

Lembaga yang memberikan pinjaman itu di bawah kementrian keuangan dan memang peruntukannya untuk pembangunan infrastruktur dan bisa dicek di semua pemerintah daerah yang meminjam melakukan hal yang sama.

“Mereka bilang dana itu harus dibagi ke kios-kios dan tempat-tempat usaha. Mereka itu tidak tau jadi bicara begitu. Makanya banyak baca boleh. Tau bole,” kata dia.

Lalu lanjut dia, dana itu yang dipakai untuk bangun jalan di Leti, di pulau lain di MBD, yaitu, Moa, Sermata, Marsela, Romang, Damer, dan Wetar.

“Dari dana Rp200 miliar tak satupun yang masuk ke Kisar. Jadi yang mereka bilang semu itu bohong,” sebut dia pula.

Frets Pera kemudian melanjutkan, pemerintah MBD di bawah kepemimpinan Benyamin Ari juga sangat peduli dengan pulau Leti, karena selain alokasi pembangunan, Benyamin Ari juga memperhatikan potensi Leti yang ada di birokrasi untuk menduduki posisi kepala dinas badan.

Selain itu, tambahhya lagi, sudah empat kali berturut, pemda MBD mendapat predikat WTP oleh BPK karena adminstrasi pemerintahan yang terbaik.

“Karena WTP ini, pemerintah pusat kemudian memberikan bonus sebagai stimulus kepada pemerintah MBD, yang kisarannya mulai dari Rp 40 miliar dan berfluktuasi dari 18 miliar rupiah sampai 20-an miliar rupiah,” jelas Frets Pera.

Di Ambon ada banyak orang pintar tapi penilaian BPK kepada pemerintahannya adalah disclaimer. Disclaimer itu artinya administrasinya kacau balau dan pengelolaan anggarannya terjadi devisit.

Jadi lanjut dia, pemerintahan Benyamin Ari adalah pemerintahan terbaik dan harus didukung termasuk oleh masyarakat Leti agar melanjutkan periodesasi kedua.

“Jangan serahkan MBD kepada orang-orang yang tidak berpengalaman yang tidak tahu MBD dan tidak mencintai rakyatnya. Benyamin Ari yang terbaik dan harus melanjutkan pemerintahan ini agar ada keberlanjutan pembangunan,” teriak Pera dan disambut teriakan masa ‘lanjut.” (**)

Pos terkait