Ambon,Wartamaluku.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI),Nono Sampono menghimbau jajaran Pemerintahan Provinsi,Kabupaten /Kota untuk memekarkan desa-desa guna menjemput Alokasi Dana Desa (ADD) dari pusat. Himbauan ini disampaikan Sampono di sela-sela Rapat Kerja (Raker ) I Majelis Latupati di Pasific Hotel Sabtu (28/05).
Saat itu,Nono Sampono berkesempatan membawakan materi tentang Kemaritiman sebagai penambahan ilmu bagi para Latupati yang hadir saat itu. ‘’Kaitan dengan Undang-Undang Nomor 6 tentang Dana Desa,Yang menjadi masalah saat ini adalah ada desa yang memiliki petuanan dan dusun-dusun dengan jumlah penduduknya sudah dimungkinkan untuk terjadi pemekaran karena itu penting.ADD harus bisa diserap.
Saya ambil misal, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT),menerima 51 Milyar lebih.Kita bandingkan dengan Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki jumlah penduduk dua kali lipat dari SBT , menerima 52 Milyar lebih hanya berbeda 1 milyar.
Olehnya itu ,Penyerapan ADD tergantung kecerdasan pemerintah daerah untuk bersepakat dengan desa-desa adat.Yang penting kan, uang untuk pembangunan bisa diserap sebanyak mungkin.Kalau masih bertahan dengan batasan-batasan hak adat yang kaku maka penyerapan anggaran itu sedikit,jadi harus ada yang membuka diri’’,Ungkap Sampono .
Dijelaskan Sampono,Saat ini, sudah 40 persen dari dana yang terealisasi ke desa,tahap dua 70 persen dan tahun depan kita berharap tahap tiga sampai 100 persen.Sehingga rata-rata di desa itu akan turun,lebih dari satu Milyar pertahun.Tak bisa dipungkiri tahap pertama masih banyak persoalan dan kita berharap ini menjadi pembelajaran untuk realisasi tahap dua tetapi harus terus berjalan . ‘’
Sebagian besar Pimpinan desa adalah negeri/desa adat, itu berdasarkan faktual maupun aturan konstitusi Kita,memang tetap diakui keberadaannya,dan tetap hadir dalam sistem ketatanegaraan kita, termasuk pemerintahan’’,jelasnya. Untuk diketahui,pada Raker tersebut Nono Sampono menyampaikan beberapa isu strategis yang menjadi bagian penting di Maluku.Di antaranya,Tol Laut,Lumbung Ikan Nasional (LIN), dan Blok Masela. Menurutnya,terkait Blok Masela,mulai dari sekarang sangat penting bagi masyarakat Maluku untuk menyiapkan diri.Baik dari Infrastruktur maupun penyiapan Sumber daya Manusia (SDM) karena menjadi peningkatan ekonomi yang tinggi buat Maluku.(WM-UVQ)