Tiakur, Wartamaluku.com – Komitmen dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten maluku barat daya terhadap inovasi pelayanan berbasis WhatsApp di masa pandemi covid-19 perlahan mulai membuahkan hasil.
Betapa tidak, pasca dikeluarkannya surat surat pemberitahuan bernomor : 007/90/V/2020 tertanggal 13 mey 2020 perihal pelayanan berbasis WhatsApp maka
pada bulan juni lalu, dinas dukcapil berhasil memproses sejumlah dokumen kependudukan yang diajukan lewat layanan WhatsApp yang disediakan oleh dukcapil. Hal ini disampaikan oleh kepala seksi pindah datang penduduk Olfiane Paula S.Sos. kepada media ini di Tiakur senin kemarin.
Menurut olfi, dinas dukcapil MBD telah memproses sejumlah dokumen kependudukan yang diajukan lewat layanan WhatsApp dan pelayanan mobile ke desa dan dusun.
“Untuk sementara dukcapil baru memproses pengajuan dokumen khusus untuk masyarakat yang ada di pulau moa yakni, desa Klis dan dusun watyoryori di desa tounwawan dan dokumen tersebut sudah diantarkan menggunakan jasa ojek langsung kepada perangkat desa setempat”, ungkap Olfie.
Berdasarkan data dari dukcapil, maka untuk desa Tounwawan, dukcapil telah memproses dan mengantarkan beberapa dokumen kependudukan diantaranya, 39 lembar kartu keluarga, 27 lembar akte kelahiran, 4 keping KTP-elektronik, 2 pasang akte perkawinan dan 3 lembar akte kematian sementara untuk desa Klis, dukcapil memproses 21 dokumen kependudukan diantaranya 18 lembar kartu keluarga (KK) dan 3 surat keterangan.
Sementara itu, kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten maluku barat daya Drs.Daud Remialy kepada media ini mengatakan, pasca dikeluarkannya surat edaran ke Kecamatan untuk kemudian diteruskan ke desa dan dusun terkait pelayanan berbasis WhatsApp pada akhir mey 2020 lalu maka ada beberapa desa dan kecamatan yang pro aktif dalam menggunakan akses layanan tersebut seperti, Desa Klis, Desa Tounwawan, kecamatan Kisar Utara dan Wetar timur namun ada pula yang acuh sehingga untuk sementara kami telah memproses beberapa data yang sudah masuk dan dokumennya sudah dicetak dan telah diantarkan ke alamat setempat.
Olehnya itu sangatlah diharapkan bagi masyarakat agar di masa pandemi ini masyarakat dapat pro aktif dalam mengakses informasi dan mengajukan dokumen kependudukan melalui sarana layanan WhatsApp yang sudah disediakan imbuhnya.
Kadis juga menghimbau kepada para camat dan kepala desa, agar ikut pro aktif dalam pengusulan dokumen karena bagaimanapun pengusulan dokumennya via kecamatan.
“Bagaimana jadinya kalau masyarakatnya sudah tidak pro aktif lalu kepala desa dan camatnya juga tidak pro aktif ? Semuanya itu harus ada kerjasama yang baik dalam mendukung program pemerintah terkait satu data nasional dan untuk mendukung program tersebut maka setiap hari harus ada laporan dari desa dan kecamatan soal penduduk yang lahir, meninggal dan pindah dtang ujar Remialy.
Ditambahkan, kedepan Dukcapil MBD berencana, akan berkoordinasi dengan DPRD untuk pengadaan radio SSB di setiap desa dan kecamatan agar setiap hari petugas data dapat memonitor perkembangan penduduk di setiap desa dan kecamatan sebab berbagai metode pelayanan telah disosialisasikan dan dilakukan namun kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan belum terlihat namun dirinya berjanji akan berupaya semaksimal mungkin agar progam satu data nasional bisa terealisasi. Dikisahkannya, kondisi apatis masyarakat terhadap pentingnya dokumen ini seringkali terlihat pada saat dukcapil melakukan pelayanan mobile ke desa dan dusun, dimana ada masyarakat yang sama sekali tidak peduli dengan pelayanan tersebut sehingga ketika ada keperluan mendesak tiba-tiba muncul KK dan NIK siluman.
“Ada kejadian dimana seriņg muncul nomor kartu keluarga dan NIK siluman (palsu) yang hanya sepuluh digit, terkadang ada yang sampai dua puluh digit dan ini diduga berasal dari desa sebab dalam SIAK (sistim administrasi kependudukan) kalau ada yang ganda atau siluman pasti diketahui karena NIK (nomor induk kependudukan) itu hanya diterbitkan sekali seumur hidup jelasnya.
Oleh karenanya dia berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya terkait pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan. Remialy juga menghimbau kepada para camat dan para kepala desa agar ikut pro aktif mendorong dan menghimbau masyarakat terkait pentingya program sadar administrasi kependudukan. (WM/tim).