Dobo, Wartamaluku.com – Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan Perikanan Republik Indonesia Ir Sjarief Widjaja, PhD melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Aru Kamis 3/5/2018.
Dirjen yang datang dengan rombongan di sambut baik oleh Pemerintah Daerah di bandara rargwamar Dobo.
Dalam kunjunganya Dirjen Perikanan Tangkap KKP di agendakan untuk rapat bersama Pemerintah Daerah dan DPRD serta melakukan peninjauan dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) belakang wamar.
Kepada sejumlah wartawan, Sjarief menyampaikan kunjungannya di Aru adalah tindak lanjut dari arahan ibu menteri untuk saatnya mengembalikan Kepulauan Aru sebagai salah satu sentral ikan di Indonesia, sebab Aru berada pada laut arafura yang banyak ikannya.
“Jadi kedatangan saya di sini untuk melihat perkembagan dan mendorong peningkatan Pelabuhan Perikanan Pantai, serta melihat kondisi nelayan yang ada di Aru”. Ungkap Sjareif.
Dalam kunjungan tersebut, dirinya mengaku mengikutsertakan pihak Pertamina, investor, pengusaha dan asosiasi-asosiasi nelayan guna melihat perkembagan pelabuhan perikanan pantai apa yang menjadi kekurangan akan dibenahi seperti, belum tersedianya BBM, fasilitas air bersih, dan depot-depot perbekalan sehingga dengan dengan fasilitas yang memadai menumbuhkan minat para investor, pengusahan ikan untuk berinvestasi di Aru.
Sjarief mengakui, di tahun 2018 dan 2019 akan memberikan bantuan berupa kapal perikanan dengan ukuran 3 GT dan 5 GT sebanyak 200 kapal dan sarana alat tangkap dengan tujuan masyarakat nelayan lokal dapat melihat dan merasakan kelimpahan ikan di Aru demi mencukupi kebutuhan hudup.
Kebijakan KKP dalam melarang pengoprasian kapal asing di perairan Indonesia sangatlah berdampak pada nelayan di Indonesia, Pemerintah sepenuhnya mendorong nelayan yang punya kapasitas di laut lepas untuk melakukan aktifitas perikanan dan sudah banyak yang ada di arafura dan menjadikan Aru sebagai titik sentral pendaratan.(HK/WM)