Ambon,Wartamaluku.com– Seketaris Daerah Maluku, yang juga menjabat ketua tim pengendalian inflasi daerah provinsi Maluku, Hamin Bin Tahir memperkirakan inflasi Maluku sampai akhir tahun terkendali.
“Inflasi Maluku sepanjang tahun 2016 masih tercatat pada level yang rendah dan stabil,”ujar Sekda dalam pres relasenya, Senin (19/12).
Diakatakan, hingga November 2016, inflasi Maluku hanya tercatat sebesar 2,61 persen, jauh di bawah capaian inflasi tahun kalender untuk periode yang sama selama dua tahun terakhir, yaitu 5,28 persen pada 2014 dan 5,34 persen pada 2015. Rendahnya capaian inflasi tidak lepas dari stabilitas kondisi makro ekonomi nasional serta eratnya koordinasi kebijakan antar instansi dalam tim pengendali inflasi (TPI) pusat maupun daerah (TPID).
Dirinya menjelaskan, secara bulanan tekanan inflasi Maluku cukup stabil pada November 2016 sebesar 0,42 persen masih rendah jika dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,47 persen begitu juga secara tahunan pada bulan nopember inflasi Maluku tercatat sebesar 3,40 persen. Angka ini juga berada dibawah inflasi nasional 3,58 persen.
“Untuk tekanan inflasi bahan pangan cenderung meningkat, namun masih tertahan oleh keolompok transportasi. La-Nina yang berpengaruh pada peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi menyebabkan terbatasnya pasokan baik ikan segar, sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan,”pungkasnya.
Selain itu, hingga akhir tahun tekanan inflasi di perkirakan cukup rendah dan berada di batas bawah sesaran roadmap pengendalian inflasi TPID provinsi Maluku yang sebesar 4,5-6,5 ppersen. Meski tekanan inflasi masih tergolong rendah, TPID provinsi Maluku terus berupaya untuk mengendalikan inflasi, khususnya pada akhir tahun 2016 dimana terdapat hari raya Natal. TPID Maluku menyadari bahwa tantangan di akhir tahun ini cukup besar karena Natal bertepatan dengan masih berlangsungnya iklim La-Nina.
Sementara itu, Menjelang Natal, TPID Provinsi Maluku terus meningkatkan koordinasi baik antar instansi maupun dengan pihak swasta untuk menjaga komunitas pasokan dan ketersediaan stok, khususnya bahan makanan. Persediaan beras bulog Maluku, baik di gudang kota Ambon maupun kota Tual, cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat hingga febuari 2017. Disamping itu, hasil pemantauan dan sidak oleh Disperindag provinsi Maluku ke distributor juga menunjukan bahwa stok komoditas pokok lainnya mencukupi.
Ketersediaan BBM jenis premium kerosin dan solar rata-rata diangka 8 hari dengan rencana [engiriman yang aman sampai akhir tahun 2016. Satgas pengendalian BBM juga akan melakukan tugasnya mulai dari tanggal 19 desember hingga 9 januari 2017. Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu membeli dan menyimpan bahan pokok secara berlebihan, karena stok bahan pokok di pasar akan terus dijaga ketersediaannya perkembangan harga pangan kota Ambon dan kota Tual juga dapat dipantau langsung oleh masyarakat secara harian melalui situs PIHPS online, untuk menjadi acuan bagi produsen dan konsumen.
Tak hanya itu, TPID juga terjun langsung ke masyarakat dalam menjaga kestabilan harga antara lain melalui program pasar murah yang dilakukan oleh beberapa SKPD, seperti Disperindah Provinnsi Maluku, Disperindah kota Ambon dan Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Maluku. pada 15-16 november 2016 lalu, Dinas KUMKM telah mengadakan pasar murah semabako untuk membantu perlaku usaha mikro, kecil dan menengah dan menyambut Natal. Melalui kegiatan tersebut diatas TPID proovinssi Maluku menyakini bahwa kondisi harga bahan pokok di Maluku menjelang dan pasca natal 2016 akan tetap terkendali.