Ambon,Wartamaluku.com – Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasarudin Umar, memuji Hidup Orang Basudara, termasuk kerukunan dan toleransi di Maluku. Pujian tersebut disampaikan Nasarudin saat memberikan hikmah pada acara Halal Bi Halal Pemda Provinsi Maluku bersama Masyarakat Maluku di Jakarta, berlangsung di The Molvcca, Jakarta, Sabtu (8/7).
Selama memimpin Masjid Istiqlal, Nasarudin mengaku, melakukan beberapa perubahan dan itu juga terinspirasi dari Hidup Orang Basudara di Maluku. Dia memulai hal baru, yaitu memulai toleransi beragama mulai dari lapangan parkir.
“Tetangga kami ada Gereja, ada Katedral sering kesulitan parkir. Sehingga sering memacetkan jalan. Jadi kami buka, lapangan parkir Istiqlal yang begitu luas, bisa menjadi tempat parkir untuk umat beragama mana pun,” ujarnya.
Bahkan dia katakan, seandainya tidak dipisahkan jalan raya, bila perlu seluruh pagar Masjid Istiqlal dibongkar agar menyatu dengan pagar gereja di sampingnya.
Dia menyatakan salut, kalau soal toleransi dan kerukunan, laboratoriumnya memang Maluku. “Maluku dan Sumatera Utara adalah daerah percontohan untuk toleransi. Bukan hanya untuk Indonesia tapi untuk dunia,” tandasnya. Dunia disebut Nasarudin, harus mencontoh dan belajar realitas masyarakat Maluku dan masyarakat Sumatera Utara.
Sementara itu, Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan, kita di Maluku walau pun berbeda-beda, tetapi tetap satu sebagai orang basudara.
“Katong samua bersaudara, bukan hanya karena punya hubungan darah (geneologis), tetapi juga katong bersaudara karena lahir dan dibesarkan oleh rahim atau kandungan bumi raja-raja Maluku,” tandasnya. Dia menyebutkan, kita makan dan minum dari rahim Maluku dan kita juga berdiri tegak serta berkembang biak di atas perut Ibu Maluku.
“Sehingga tidak ada alasan untuk kita bercerai, apalagi saling menyakiti. Untuk itu jangan pernah putus silaturahmi atau tali gandong. Mari sama-sama katong baku kele maju, dalam semangat hiti-hiti hala-hala,” imbuhnya.
Menurut Gubernur, Maluku bisa jadi contoh yang baik untuk Indonesia. Karena itu terus didorong sebagai laboratorium kerukuran hidup beragama terbaik di Indonesia, bahkan dunia. “Saya kira nuansa-nuansa seperti begini kita perlu menyatu.
Tadi Pak Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasarudin Umar, dalam hikmah halal bi halal, dengan jelas menyatakan Nabi Muhammad SAW saja tidak sombong. Nabi saja memperlakukan semua orang sama. Jadi kita juga jangan memperlakukan orang dari suku, agama maupun ras,” papar Gubernur.
Sebagai sebagai manusia biasa, lanjut Gubernur, mestinya kita bisa meningkatkan toleransi, kerukunan, antarsuku, antarbangsa, antaragama.
“Mudah-mudahan dengan halal bi halal sebagai tradisi kita, pemerintah daerah selama ini bersama Masyrakat Maluku yang ada di Jakarta, juga nanti ketika kita Natal, Tahun Baru kita bikin hal yang sama juga untuk tetap menjaga silaturahmi,” harapnya.
Acara Halal Bi Halal yang dihadiri ratusan warga maluku di Jakarta ini, ikut hadir sejumlah tokoh asal Maluku antara lain Mayjen TNI (Purn) Max Tamaela, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Samuel Samson, Mantan Wagub Suranto, Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae, para Wakil Ketua DPRD Maluku Elviana Pattiasina dan Said Mudzakir Assagaff, dan Bupati Seram Bagian Barat (SBB) M. Yasin Payapo.(WM)