Ambon, Wartamaluku.com – Ikatan Intelektual Maluku Barat Daya (MBD) serta mahasiswa MBD temui DPRD Maluku, guna membicarakan perkembangan Blok Masela, Rabu, 7/10/2020.
Kehadiran para Intelektual dan mahasiswa MBD diterima oleh para pimpinan dewan dan juga anggota DPRD Maluku.
Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury mengatakan, Ikatan Intelektual maupun Ikatan Mahasiswa MBD mendukung sepenuhnya pembangunan Blok Masela, karena disadari betul ini untuk kepentingan masyarakat Maluku secara keseluruhan.
“Beliau sudah sampaikan, dengan alasan apapun tetap mendukung blok masela. Ada satu hal yang dipercakapkan secara panjang lebar bersama pimpinan Komisi II soal AMDAL,” jelas Wattimury.
Lebih lanjut kata Wattimury, berdasarkan kajian MBD tidak termasuk dalam daerah terdampak AMDAL.
Tapi kajian AMDAL yang dilakukan Ikatan Intelektual dibawa pimpinan Prof Alohiab Watloly, terdampak terasa sekali, bahkan disampaikan dengan data jelas berdasarkan foto dan kajian ilmiah sudah disampaikan.
Karena itu, DPRD berpendapat apa yang disampaikan Ikatan Intelektual dan Mahasiswa MBD mempunyai dasar yang kuat, karena dilakukan secara kajian ilmiah.
Olehnya itu telah disepakati, hasil kajian Ikatan Intelektual MBD, akan dipakai sebagai salah satu untuk dibicarakan OPD terkait dalam hal ini Dinas ESDM maupun Dinas Lingkungan Hidup.
Pihaknya juga akan berupaya untuk membicarakan hal ini dengan Inpex.
“Komisi II sudah langsung menanyakan ke Inpex, dari situ sudah ada penjelasan, tetapi bagi kami ini harus ditindaklanjuti.
Karena itu kita mencari waktu untuk membicarakan hal ini dengan Inpex, apakah itu diundang atau kita berangkat ke Jakarta bertemu mereka dengan data dari ikatan Intelektual,” jelas Wattimury.
Selain itu lanjut dia, mendahului berbagai kegiatan menjelang beroperasinya Blok Masela, ada pertemuan SKK Migas dengan Pemda MBD dan ada lima kesepakatan yang sudah diambil.
Dan dalam tindaklanjutinya, kesepakatan-kesepakatan itu seolah-olah tidak mempunyai nilai apa-apa, seakan MBD ditinggalkan.
Oleh karenanya, apa yang menjadi aspirasi dari Ikatan Intelektual MBD menjadi masukan bagi dewan untuk dapat diambil langkah-langkah yang tepat.
“Kami merasakan betul, soal AMDAL Blok Masela akan sangat menentukan Blok yang lainya. Karena itu menjadi catatan untuk selalu memperhatikan, jangan sampai keinginan untuk percepat beroperasi Blok Masela, tapi lingkungannya terdampak dan merugikan masyarakat,” ujar politisi PDI Maluku ini.
Lebih lanjut dikatakan, ada satu hal yang baru didalam rapat ditemukan, MBD mempunyai sejarah panjang dengan Jepang persoalan penjajahan, dimana terjadi pembunuhan massal.
“Karena itu, kami menyepakati Ikatan Intelektual menyempurnakan, sehingga hal ini dibicarakan bagian dari cara kita untuk memajukan MBD,” ujar Wattimury. (**)