Piru, Wartamaluku.com — Anggota DPRD Provinsi Maluku, Turaya Samal, melanjutkan resesnya dengan menyeberangi pulau Seram menuju pulau Buano, Sabtu (19/09).
Turaya dan rombongan disambut hangat pemerintah negeri Buano Utara serta sejumlah tokoh pemuda, agama negeri tersebut.
Usai menjenguk Raja/kepala desa yang tengah sakit, Turaya didampingi sekretaris negeri Iswan Nurlette, ketua dan staf BPD mulai menggelar agenda reses di ruang rapat utama kantor desa.
Selain para staf pemerintah negeri Buano puluhan masyarakat juga ikut berpartisipasi aktif dalam agenda tersebut.
Dihadapan ketua fraksi PKS ini, satu persatu masyarakat mulai menyampaikan keluh kesahnya.
Sarmudin Tombalissa pemuda pemerihati pendidikan Negeri Buano Utara mengaku resah dengan pendidikan di negeri bertajub Nusa Puan tersebut.
Pasalanya kata Tombalissa, kuota tenaga pengajar PNS maupun non PNS di Buano Utara sangat minim.
Minimnya tenaga pengajar sehingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Buano utara tidak terlalu maksimal melayani begitu banyaknya siswa-siswi yang ada
“Ditambah lagi, sudah tiga tahun sejak dicetusnya SMA di negeri Buano masih belum memiliki gedung. Sementara masih status pinjam pakai,” akui Tombalissa.
Tombalissa juga mengeluhkan sistem perekrutan tenaga kontrak yang tidak transparan.
Sementara Wardi Ninilow kepada Turaya meminta perhatian terhadap sejumlah infrastruktur pendongkrak ekonomi warga.
Dikatakan, masalah nelayan yang saat ini butuh klostor untuk pengawetan hasil tangkapan. Hal ini kata dia bisa disiasati dengan memaksimalkan fungsi PLN.
“Nelayan kita kesulitan. Terlebih di dusun-dusun petuanan,” akuinya.
Ninilow juga mengaku bukan saja nelayan yang kesulitan. Masyarakat tani juga. Dimana butuh jalan tani. Sekaligus untuk akses menuju air bersih.
Selain kedua point itu, Ninilow menyentil potensi wisata di Buano Utara. Yang mana selat valentine dan sejumalah pulau-pulau lainya dapat menjadi primadona wistawan.
Sama seperti Wardi Ninilow, ketua BPD juga menyampaikan hal yang sama.
Ketua BPD menegaskan sejumlah item tersebut seperti potensi pertanian, perikanan dan wisata untuk diperhatikan demi meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Sekretaris Buano Utara, Iswan Nurlette mengaku sejumlah point tersebut diatas benar benar kursial untuk diperhatikan.
Nurlette menyatakan, Buano Utara juga mempunyai jembatan (tambatan perahu) yang perlu di renovasi. Tapi karena keterbatasan anggaran sehingga, warga masih memilij bertahan dengan jembatan yang berpotensi dapat mencelakakan sewaktu-waktu.
Nurlette mengakui pula, masyarakat kesulitan air bersih. Mata air yang berada di pegunungan butuh akses jalan yang memadai. Untuknya, pihaknya meminta anggota DPRD komisi II ini untuk memberikan perhatiannya.
Sementara untuk masyarakat nelayan, dirinya menandaskan, perlu ada korelasi dengan pihak PLN Buano. Dimana Pln Buano mestinya melayani masyarakat dengan menyalakan lampu 24 jam.
Hal ini karena di Pulau Buano belum ada klostor penampung ikan segar.
“Selama ini masyarakat bertahan dengan es batu. Kadang lampu padam dan ikan hasil tangkapan membusuk. Untuk itu diharapkan sekali adanya perhatian ibu,” papar dia.
Sekretaris negeri Buano ini juga menyampaikan terimakasih atas kunjungan Turaya Samal.
“Meski jauh dari Ambon, ibu Yaya memilih Buano untun dijadikan lokasi Reses. Kami atas nama pemerintah dan warga Buano Utara menyampaikan terimakasih kepada Ibu Turaya dan partai PKSnya karena sudab sudah melangkah jauh sampe di pulau ini,” paparnya.
Dirinya berharap, sejumlah keluh masyarakat dapat didengar dan disampaikan dalan forum resmi DPRD Provinsi Maluku.
Mengawali tanggapannya, anggota DPRD Maluku, Turaya Samal di tengah-tengah masyarakat negeri Buano Utara mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan. Dirinya mengakui jika mendengar aspirasi secara sungguh dan berupaya untuk mengadvokasi aspirasi sesuai dengan tanggung jawabnya.
“Reses ini menjadi upaya untuk mendengar aspirasi masyarakat Pohon Batu. Insa Allah akan diadvokasi sesuai kewenangan yang dimiliki DPRD. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten sehingga intervensinya bisa sesuai”, kata Turaya.
Turaya menandaskan, sesuai rencanakan pembangunan pemerintah Provinsi Maluku pada tahun 2021 mendatang, target dan rencana strategi adalah menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Maka kami gelar reses, mendengar aspirasi sesuai realitas dan kondisi masyarakat. Tindaklanjutnya dengan rumusan kebijakan strategis dalam RPJMD provinsi Maluku tahun 2021. Sinergi akan kami bangun dengan pemerintah provinsi untuk menekan angka kemiskinan”, sebut Turaya.
Turaya juga langsung menyinggung kondisi masjid negeri Buano Utara. Dikatakan, akan berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat Buano Utara.
Usai melakukan pertemuan dengan masyarakat, Turaya langsung meninjau lokasi sekolah Madrasah Aliah yang sejak tiga tahun terkahir beroperasi di Buano tapi belum memiliki gedung permanen.
Sekolah yang baru pertama kali mencetus alumni tersebut selama ini menggunakan jasa pinjam pakai gedung sementara. (WM)