Hasil Survei LAWAMENA Unggul,Masyarakat Ingin Gubernur Baru

Ambon, Wartamaluku.com -Berdasarkan hasil survei Pusat Studi Demokrasi dan HAM (Pusdeham) Surabaya, menunjukan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath (HL-AV) unggul di Pilkada Maluku 2024.

Elektabilitas bagi paslon dengan jargon LAWAMENA mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pasangan Murad Ismail-Michael Wattimena dan pasangan Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas (JAR-AMK).

Dengan hasil yang mengalami peningkatan itu artinya masyarakat Maluku menginginkan adanya Gubernur baru.

“Jika survei dari pusdeham Surabaya menunjukan pak HL – AV unggul itu artinya masyarakat Maluku ingin punya pemimpin baru, Gubernur baru,” ungkap Anggota DPRRI Alimudin Kolatlena kepada media ini, minggu, 10/10/2024.

Menurut Kolatlena, Maluku ini merupakan daerah yang kaya namun masih termiskin nomor empat di Indonesia. Karena itu Maluku ini harus keluar dari persoalan – persoalan ini.

Karena itu, mantan Anggota DPRD Maluku ini mengatakan Gubernur dan wakil gubernur Maluku nomor urut 3 Hendrik Lewerissa – Abdullah Vanath adalah pasangan yang mampu mengeluarkan Maluku dari keterpurukan, kemiskinan bahkan mampu membangun Maluku Lebih Baik.

“Pasangan nomor urut tiga adalah pasangan yang serasi, pasangan yang sangat dekat dengan rakyat, pasangan yang mampu keluarkan Maluku dari keterpurukan, kemiskinan dan pastinya akan membenahi Maluku lebih baik lagi,” tuturnya.

Untuk diketahui, surveilans tersebut dilakukan pada tanggal 1-15 Oktober 2024 atau kurang dari dua bulan menjelang pemungutan suara Pilkada Maluku, 27 November 2024. Dimana populasi survei adalah warga Maluku di 11 kabupaten/kota yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.

Sampel survei ini sebanyak 1.200 orang diambil menggunakan metode secara acak bertahap (multistage random sampling) dengan toleransi kesalahan atau margin of error sebesar +/- 3 persen.

Hasilnya, elektabilitas paslon HL-AV menggungguli dua rivalnya. HL-AV meraih suara 37,1% disusul MI-MW 35,8% dan JAR-AMK 23,5%. Persaingan kompetitif antara HL-AV dan MI-MW tergambar dari hasil survei ini, namun tidak berkisar signifikan atau selisihnya tipis.
Sementara JAR-AMK bertahan cukup lebar dengan kedua rival politiknya. Menariknya, sebelum ini hasil survei Pusat Studi Demokrasi dan HAM menunjukkan HL-AV sempat tertinggal dari MI-MW. Merujuk survei Agustus 2024, elektabilitas paslon MI-MW berada di posisi teratas 38,3%, HL-AV 33,1% dan JAR-AMK 21,5%.

“Hanya HL-AV meningkat sebesar 4 persen, sedangkan MI-MW mengalami penurunan 3 persen begitu juga JAR-AMK turun 2 persen dibandingkan survei Agustus 2024,” dikutip potretmaluku.id dari hasil survei Pusdeham Surabaya, Minggu (10/11/2024) .

Meski begitu elektabilitas paslon bisa mempengaruhi swing voter yang dapat menentukan perolehan jumlah suara dalam Pilkada. Swing voter merupakan pemilih yang masih gamang terhadap pilihan politiknya. Mereka adalah para pemilih rasional yang dapat mengubah pilihan sesuai dengan ide atau gagasan tertentu.

Secara agregat, swing voter pada Pilkada di Maluku terbilang besar, mencapai 51,2 persen dengan undecided voter mencapai 17,5 persen. Undecided voter Merujuk pada kelompok pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Kategori ini adalah massa yang masih mengambang atau belum jabatan untuk memilih kandidat tertentu,” tulis Pusdeham.

Jika swing voter masih gamang, undecided voter masih belum mengambil keputusan dalam pemilihannya. Di sisi lain, tingkat pengaruh uang di Pilkada Maluku mencapai 44,7% (memilih calon yang memberi uang).

Survei menunjukkan sebanyak 66% responden yang merupakan representasi warga menginginkan pergantian Gubernur Maluku di Pilgub 2024. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan pilihan antara lain, faktor kualitas calon sebesar 53,7%, faktor program-program yang ditawarkan 11,2%, dan faktor ketokohan 13,3%.

“Responden yang menginginkan paslon gubernur-wagub Maluku mengentaskan masalah kemiskinan sebesar 33.8%, masalah pembangunan infrastruktur 30.6%, masalah subsidi dan harga sembako masing-masing sekitar 7%,” tulis Pusat Studi Demokrasi dan HAM dalam kesimpulan hasil survei,” tulis Pusdeham Surabaya . (**)

Pos terkait