Bula, Seram Timur, Wartamaluku.com – Berdasarkan kesepakatan bersama terkait Rute etape II Tour de Molvccas (TdM) 2017 dari Wahai, Maluku Tengah – Bula, Seram Bagian Timur, yang awalnya berjarak 155,8 km akhirnya diperpendek menjadi 75 km berdasarkan hasil kesepakatan di antara pembalap, wasit dan “commissaire” balap sepeda dunia.
“Berdasarkan hasil kesepakatan bersama rutenya diperpendek dan hanya menempuh jarak 75 KM dengan lokasi finis semula dijadwalkan di Bula, ibu kota kabupaten SBT, dialihkan di Desa Waiputih, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah,” kata Konsultan Teknis TdM 2017, Jamaludin Mahmood.
Dia menegaskan, perubahan rute tersebut dikarenakan masalah teknis yang terjadi dan diluar perkiraan, di mana salah satu bus yang mengangkut 18 pembalap dari beberapa negara yang tergabung dalam tiga tim mengalami kerusakan pada kilometer 54 dari arah masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah menuju Wahai.
“Bus pariwisatanya mengalami rem blong sehingga membutuhkan waktu hampir dua jam untuk memperbaikinya. Dampaknya para pembalap terlambat tiba di lokasi start di Wahai,” katanya.
Keterlambatan tersebut menyebabkan jadwal start yang semula akan dimulai pukul 10.00 WIT terpaksa ditunda hingga pukul 15.00 WIT, sehinga jika dipaksakan, maka para pembalap baru akan mencapai haris finis di depan kantor Bupati SBT pada malam hari.
“Jika perlombaannya dipaksakan hinga finis di Bula, maka para pembalap akan tiba malam hari, apalagi ruas jalan sepanjang dari Wahai menuju Bula, tidak terdapat lampu penerangan jalan serta tidak ada pemukiman penduduk, sehinggga tidak memungkinkan bagi para pembalap untuk berlomba dalam kondisi gelap,” katanya.
Jamaludin menegaskan, keputusan memperpendek rute etape II semata-mata karena mempertimbangkan masalah kemanusiaan dan keselapatan para pembalap saat berlomba.
“Kami menyadari kekecewaan yang dirasakan ribuan warga Kota Bula yang telah menunggu sejak siang hari, karena tidak bisa menyaksikan para pembalap dari 20 negara berlomba untuk mencapai garis finis di Kota Bula. Tetapi keputusan yang diambil telah mempertimbangkan berbagai dampak yang mungkin ditimbulkan,” katanya.
Untuk mengobati kekecewaan masyarakat Kota Bula, maka pada Rabu (20/9) pagi akan dilakukan ujicoba dan sepeda gembira mengelilingi sejumlha ruas jalan di Kota Bula oleh para pembalap bersama pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan masyarakat Bula, setelah itu baru dilakukan start etape III pukul 10.00 WIT.
Etape III TdM 2017 yang pengibaran benderanya dilakukan Gubernur Maluku, Said Assagaff bersama Bupati SBT, Mukti Keliobas dan Wakil Bupati, Fachri Alkatiri dengan rute dari lokasi objek wisata pantai Gumamai, SBT – Wahai menempuh jarak 153 KM.
“Etape III akan mulai tepat waktu dan tidak akan mengalami perubahan maupun gangguan seperti yang terjadi pada etape II,” tandas Jamaludin.
Ribuan warga SBT sejak Selasa (19/9) siang hingga malam telah memenuhi ruas-ruas jalan yang akan dilalui para pembalap karena mereka sangat antusias untuk menyaksikan event balap sepeda internasional pertama berbasis pariwisata yang digelar di Maluku tersebut Kendati kecewa, namun warga tetap antusias menyambut kedatangan para pembalap yang menggunakan sejumlah bus dan kendaraan lain di Kota Bula, sekaligus mengikuti jamuan makan bersama dan penyerahan hadiah bagi pemenang berbagai kategori yang dipusatkan di halaman pendopo Bupati SBT.
Guna menyambut kehadiran para peserta lomba dari 20 negara yang terbagi dalam 14 tim dalam dan luar negeri, Pemkab MTB mengelar pesta rakyat serta hiburan musik dan pentas seni budaya, baik untuk menghibur para peserta maupun masyarakat setempat.