Banda, Wartamaluku.com – Setelah menunggu selama empat tahun, Gubernur Maluku Said Assagaff, sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank Maluku -Maluku Utara, akhirnya meresmikan Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku – Maluku Utara (MMU) di Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (10/11).
“Perjuangan dan upaya untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku Maluku Utara di Banda, baru terealisasi di hari ini, yakni lebih kurang 4 empat tahun setelah direncanakan dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2013-2015,” ujar Gubernur Assagaff.
Dia katakan, gagasan untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku – Maluku Utara di Banda ini, mulai digagas pada awal Agustus 2010, ketika dirinya saat itu menjabat Wakil Gubernur Maluku dan datang ke Banda untuk mempersiapkan pelaksanaan lomba foto bawah laut, terkait dengan pelaksanaan Sail Banda 2010.
“Untuk itu saya mulai menyuarakan perlunya Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku Maluku Utara di Banda, dan hal tersebut baru di masukan oleh Direksi Bank Maluku Maluku Utara dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2013 – 2015,” ungkapnya.
Menurut Assagaff, dengan diresmikannya Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku – Maluku Utara di Banda ini, maka Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku Maluku Utara telah berjumlah 23 (dua puluh tiga buah, yang tersebar di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
Selain Gubernur Maluku dan Gubernur Maluku Utara sebagai pemilik Bank Maluku – Maluku Utara, Assagaff menyebutkan, Bupati Maluku Tengah juga merupakan salah satu pemilik Bank ini.
Oleh sebab itu, lanjut Assagaff, Kantor Cabang Pembantu Bank Maluku – Maluku Utara yang dia resmikan pembukaannya di hari ini, adalah juga bank milik rakyat Banda, dan milik kita semua.
“Pembukaan kantor Bank ini adalah upaya Pemerintah Provinsi Maluku untuk mendekatkan aktifitas perbankan kepada masyarakat Banda, apalagi Banda merupakan Daerah tujuan wisata yang potensial di masa datang,” tuturnya.
Dia berharap, masyarakat tidak ragu-ragu apalagi takut untuk bertransaksi keuangan dengan Bank Maluku – Maluku Utara, sebab Bank ini sangat sehat dan sangat kuat.
“Aset Bank ini berjumlah Rp. 7. 509 Milyar, pada posisi 31 Oktober 2017, dengan modal yang dimiliki sebesar Rp.797,717 Milyar (pada posisi 31 oktober 2017) dan tidak akan kolaps, karena didukung oleh dua Gubernur yaitu Gubernur Maluku dan Gubernur Maluku Utara dan dua puluh satu (21) Bupati Walikota di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara,” bebernya.
Karena itu, dia menyarankan masyarakat Banda yang ingin berusaha di bidang apapun, dapat meminjam uang dalam bentuk kredit pada Bank Maluku -Maluku Utara di Banda, yang diresmikan pembukaannya di hari ini.
Kepada para orang tua dan para guru, Assagaff minta, seyogianya dapat memotifasi anak-anaknya dan murid sekolah untuk menumbuh kembangkan budaya menabung di kalangan masyarakat.
Bank Maluku Maluku Utara, disebutnya mempunyai 4 jenis tabungan, yakni tabungan Simpeda, Tabungan Mutiara, Tabunganku dan Tabungan Simpanan Pelajar, dimana penarikan dan atau pengambilan uang dapat dilakukan melalui teller dan dapat juga dilakukan melalui ATM, baik ATM Bank Maluku -Maluku Utara, maupun pada ATM Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank-Bank lainnya sebagai ATM bersama.
“Kepada Direksi Bank Maluku Maluku Utara saya harapkan masyarakat Banda dalam upaya mereka meminjam uang untuk pengembangan usaha dalam bentuk kredit seyogianya agunan yang ditetapkan tidak terlalu memberatkan masyarakat nasabah tetapi dapat dipertimbangkan sehingga tidak terlalu memberatkan masyarakat dan tetap sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Sosialisasi Bank ini termasuk produk layanan dan intermediasi kepada masyarakat Banda, menurut Assagaff, perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.
“Supaya bisa memotivasi masyarakat Banda, bukan saja untuk menabung di Bank ini tetapi mereka akan merasa memiliki dan bertanggung jawab kepada Bank ini,” pungkasnya.