Gubernur Resmi Lantik Tim Peningkatan Ekspor Maluku

Ambon, Wartamaluku.com – Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku secara resmi dilantik oleh Gubernur Maluku Ir.Said Assagaff yang berlangsung lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Rabu,7/11/2018.

Pelantikan sekaligus pembukaan kegiatan Gathering Export ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
“Tim ini diharapkan mampu membuat perubahan terutama memberikan kemudahan bagi dunia usaha yang akan melakukan ekspor dari Maluku, sehingga keberadaannya benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat terutama para pelaku ekspor,” ucap Assagaff.

Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir ini kinerja ekspor Maluku sangat berdampak pada penurunan daya saing regional, meskipun pelbagai kebijakan untuk mendorong peningkatan daya saing sudah dilakukan pemerintah.

“Hal yang sama juga telah dilakukan oleh pelaku usaha melalui usaha-usaha efisiensi dan peningkatan produktivitas. Namun demikian, upaya-upaya tersebut dipandang belum membawa hasil yang memuaskan,” ujar Assagaff.

Permasalahan-permasalahan mendasar yang menjadi faktor merosot dan berkembangnya ekspor dan daya saing di Maluku, antara lain yang pertama, masalah tantangan geografis Maluku. Sebut Assagaff.

“Luasnya kepulauan Maluku secara otomatis membuat konektivitas dan aksesibilitas pada sentra-sentra produksi menjadi sangat berat dan mahal.

Faktor lain, menurut Assagaff, terkait dengan geografis Maluku yang berciri kepulauan serta terbatasnya anggaran yang mengakibatkan ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan daya saing dan ekspor di daerah ini masih minim.

“Ketiga, upaya deregulasi beberapa peraturan di bidang transportasi masih menghadapi kendala dan hambatan, karena belum sinkronnya peraturan baik secara horinsontal (lintas K/L),” sebut Assagaff,

Selain itu, proses pengangkutan komoditi atau produk ekspor dari sentra produksi menuju pelabuhan masih menghadapi kendala teknis di lapangan.

“Belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung layanan ekspor juga masih dikeluhkan pelaku ekspor,” ucapnya.

Keempat, perlunya peningkatan kapasitas masyarakat yang ada pada sentra-sentra produksi serta pelaku-pelaku usaha untuk memiliki pengetahuan, keterampilan atau kreativitas guna peningkatan hasil produksi dan kualitasnya.

Lebih jauh dia katakan, berdasarkan hasil diskusi dan survei lapangan oleh instansi terkait dengan beberapa pelaku ekspor, permasalahan pokok yang dihadapi para pelaku ekspor diantaranya, masalah biaya (cost), Waktu (time) dan layanan (services).

“Ketidaksinkronan regulasi atau peraturan (pusat-daerah dan lintas sektor), keamanan transportasi, dan proses dokumentasi barang yang belum berbasis IT, telah menciptakan biaya tinggi dalam proses pengiriman barang,” terangnya.

Sedangkan birokrasi ekspor, keterbatasan armada kapal dan belum sinkronnya jadwal pengangkutan, serta akses menuju pelabuhan dari sisi hinterland, dinilainya, juga menjadi penyebab tidak efisiennya proses pengangkutan komoditi ekspor dan memperpanjang waktu pengiriman barang. “Demikian halnya dengan keterbatasan area konsolidasi barang menjadi penyebab permasalahan di sisi layanan pelabuhan,” bebernya.

Untuk itu, pelantikan Tim Peningkatan Ekspor Maluku ini, disebutnya, merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah daerah bersama instansi vertikal lainnya untuk bahu membahu dan bekerja sama untuk mendorong peningkatan ekspor Maluku.

“Tim ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi para pelaku ekspor dan mampu membuat perubahan terutama memberikan kemudahan bagi dunia usaha yang akan melakukan ekspor dari Maluku,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *