Ambon, Wartamaluku.com – Gubernur Maluku Murad Ismail menghadiri pengukuhan raja adat ‘Hiti Upu Yase’ atau pelantikan Kepala Pemerintah Negeri, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yang dijabat Fadil Sialana, S.Ag.
Pelantikan Raja Negeri Hausihu Morela periode 2020-2026 ini berlangsung di Baileo Tomasiwa Negeri Hausihu Morella, Sabtu pagi (15/8/1010). Fadil menggantikan Penjabat Negeri, Kadri Sasole masa jabatan 2019-2020.
Tamu yang hadir dalam pelantikan itu diantaranya Anggota DPR-RI Dapil Maluku Saadiah Uluputty, Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Forkopimda Maluku/Kabupaten Maluku Tengah, Camat/staff Kecamatan Leihitu, Tokoh Agama, Pemuka Masyarakat dan pihak terkait lainnya.
Gubernur Maluku, Murad Ismail saat memberikan sambutan menyampaikan empat pesan yakni, Pertama, negeri merupakan ujung tombak pemerintah dan merupakan garda terdepan bangsa dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Dengan begitu, Pemerintah Negeri harus mendapat penguatan secara kelembagaan maupun peningkatan sumber daya manusia sehingga memiliki kapasitas yang memadai, dalam rangka mengurus pemerintahan negeri.
Kedua dalam penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah Kabupaten Maluku Tengah masih terdapat beberapa permasalahan, yakni proses pergantian kepala desa sering kali mengalami kendala. Seperti penunjukkan penjabat raja dalam waktu yang cukup panjang, masalah di badan saniri negeri, masalah penetapan mata rumah dan lainnya.
Karena itu Gubernur memintakan Pemkab/Pemkot untuk mengambil langkah konkrit ke arah penyelesaian.
“Apabila hal tersebut terus dibiarkan berlarut-larut, akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari maka yang rugi adalah masyarakat,” tandasnya.
Ketiga, kata gubernur, dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakkan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Aturan ini harus segera ditindaklanjuti Pemprov Maluku maupun Pemkab/Pemkot.
Keempat, menjelang peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI dan HUT Pemprov Maluku, gubernur mengingatkan raja dan masyarakat Morella serta negeri tetangga, agar terus memupuk rasa cinta tanah air.
Masih kata gubernur, pelantikan raja negeri Morela secara acara adat adalah tradisi leluhur warisan nenek moyang, yang sekaligus menjadi identitas rakyat Negeri Morella sebagai satu kesatuan masyarakat hukum adat.
Olehnya itu, komitmen untuk saling menghormati dan menghargai diantara kelompok masyarakat, dengan mengedepankan sikap toleransi hidup orang saudara, harus terus ditingkatkan.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Maluku Tengah Abua Tuasikal dalam sambutannya berharap, masyarakat adat Negeri Hausihu Morella terus menjaga dan melastarikan warisan leluhur dan tradisi adat yang ada di Negeri ini demi mencapai keharmonisan, kearifan lokal, perdamaian dan kesejahteraan masyarakat.
“Terkait tugas dan tanggung jawab selaku penanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan di negeri, maka saya berharap kepada saudara Fadil Sialana untuk selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan negeri,” tandas bupati.
Pada kesempatan yang sama Raja Morella Fadil Sialana mengatakan pelantikan ini merupakan penjelasan tentang asal-usul budaya dan hubungan dengan leluhur.
Dan proses ini bagi masyarakat merupakan hal yang sakral. Karena itu, hubungan dengan leluhur akan direalisasi lewat kerja-kerja pemerintahan yang mensejahterakan masyarakat.
“Setelah pengukuhan ini kami akan sampai pada tahap tindakan. Karena itu segala arahan dari gubernur dan bupati akan kami laksanakan,” ujar dia. (WM)