Gubernur Ingatkan Umat Muslim Harus Pertahankan “Baju Taqwa”

Gubernur Ingatkan Umat Muslim Harus Pertahankan "Baju Taqwa"

Ambon, Wartamaluku.com – Gubernur Maluku, Said Assagaff mengingatkan umat Muslim agar mampu mempertahankan “baju taqwa” yang baru dicapainya dalam perjuangan di bulan suci Ramadhan selama sebulan penuh.

“Kegembiraan yang kita rasakan saat ini tidak lepas dari kekuatiran akan kemampuan mempertahankan `baju taqwa` yang telah diraih dalam perjuangan selama sebulan penuh, atau sebaliknya lebih dulu mengurai benang-benangnya dengan dosa baru yang diperbuat kemudian,” ujar Gubernur saat menjadi Khatib pada sholat Ied 1438 Hijriah yang dipusatkan di masjid Alfatah, Ambon, Minggu 25/6.

Dia menegaskan, perjuangan mempertahankan kemenangan yang diraih selama berpuasa sebulan penuh, tidak mudah dilakukan dan dipertahankan karena setan dan iblis selalu bertekad untuk menggoda manusia dalam bentuk rayuan, bisikan, janji-janji kebaikan maupun dari dalam keluarga sendiri.

“Jangan lupa setan juga bisa menjelma dalam bentuk manusia untuk mencobai kita agar melakukan kejahatan dan dosa, makanya sangat diperlukan ketahanan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Mari kita terus menerus memposisikan setan dan iblis yang menggoda dan menghancurkan kita sebagai musuh bersama,” ujarnya.

Dia menyatakan, manusia yang rajin menjalin hubungan atau membuka jalan ke atas dengan Allah serta membangun hubungan ke bawah atau sesama manusia dengan tulus ikhlas, maka akan selamat dari godaan-godaan iblis dan setan.

Gubernur juga mengingatkan ribuan umat Muslim yang datang untuk mengikuti sholat Ied agar tidak hanya menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk beribadah kepada Allah SWT, karena Allah tidak hanya ada dan disembah saat bulan penuh ampunan itu.

Umat Muslim diingatkan untuk tidak hanya khusyuk, tunduk maupun patuh sujud kepada Allah saat berada di dalam masjid atau mushola, dan setelah berada di luar tempat ibadah tindakannya melampaui batas dan tidak terkendali.

“Tingkah seperti ini memberikan kesan seakan-akan Allah hanya ada di masjid atau mushola, tidak ada di tempat kerja, di kantor, di arena politik dan kehidupan keseharian kita lainnya,” katanya.

Dia memandang perlu, umat Muslim harus mampu merekonstruksi diri menjadi manusia baru, setelah melaksanakan puasa sebulan penuh.

“Saat puasa banyak amal saleh yang dilakukan dan umat Muslim dituntut terus melakukan kebajikan sebagai bentuk rekonstruksi diri menjadi manusia baru yang saleh dan berakhlak mulia serta tetap menjaga kesucian diri dengan melakukan kebajikan terhadap sesama, baik dalam tutur kata maupun perbuatannya,” ujarnya.

Umat muslim harus belajar dari apa yang telah dihasilkan selama menjalani puasa. Kemenangan berpuasa tidak harus membuat umat berpuas diri, tetapi harus tampil menjadi manusia baru dengan melakukan amal kebajikan bagi sesama yang membutuhkan.

Selain menguji kesabaran dan daya tahan umat terhadap hawa napsu, ramadhan juga ladang bercocok tanam kebaikan dan amal bagi sesama, terutama kepada kaum duafa dan fakir miskin.

“Karena itu, umat Muslim harus memanfaatkan Ramadhan untuk berbuat baik kepada sesama yang membutuhkan. Hilangkan dengki, iri hati dan pertentangan antarsesama serta meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan umat beragama lainnya,” tandas Gubernur.

Begitu pun kebaikan dan amal kepada kaum duafa dan fakir miskin harus dilakukan sepenuh hati, karena pahalanya lebih besar dan menjadi tabungan saat kembali kepada Penciptanya, di samping tidak mengejar kedudukan dan harta, karena sesungguhnya kemuliaan yang hakiki adalah dengan berbuat kebaikkan bagi sesama yang membutuhkan uluran tangan.

Kebajikan yang dilakukan selama Ramadhan harus dilakukan sepanjang hidup, baik secara pribadi maupun keluarga dan kelompok.

“Jangan berbuat baik hanya di bulan Ramadhan yang penuh berkah saja, tetapi kebaikan kepada sesama terutama fakir miskin dan kaum duafa harus dilakukan tanpa pamrih dan sepanjang hidup kita,” tegas Gubernur.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *