Ambon, Wartamaluku.com – Salah satu Kader Partai Demokrat Maluku Melkias L Frans secara langsung menyatakan sikap mendukung Pasangan Barnabas Orno – Habiba Pellu di Pilkada Gubernur Maluku. Bahkan tak ragu-ragu, Frans meminta DPP untuk mengusung pasangan itu.
Menurutnya, jika partai demokrat tidak lagi mengusung kader di pilkada maka pilihan yang pas adalah pasangan Orno – Pellu. Sejauh ini, untuk internal partai hanya dua kadar yang maju, yakni Michael Wattimena sebagai bakal calon Gubernur, yang belum diketahui jelas pasangannya.
Sementara dia sendiri, yang calon sebagai bakal calon Wakil Gubernur, juga mengalami hal yang sama, tidak lagi berpasangan dengan Tagop Sudarsono Soulissa.
Olehnya itu, jika berdasarkan pertimbangan kedepan, tidak ada lagi kader yang diusung, maka Majelis partai harus melihatnya, dengan memberikan kepada non kader.
“Ya harapannya seperti itu, kalau Demokrat sudah tidak bisa lagi mencalonkan kadernya baik untuk cagub maupun cawagub, kemudian ada yang lain, yang bisa bersinergi, kalau tidak ke Petahana, ya serahkan saja kepada pasangan Barnabas-Orno dan Habiba Pellu,” jelas Melkias kepada Wartawan, di Kantor DPRD Maluku, Kamis (2/11).
Ketua Komisi A DPRD Maluku ini menambahkan, meski Abas merupakan kader PDIP, tetapi bagi Demokrat, Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) itu, bukan orang baru. Karena selama mencalonkan diri sebagai Bupati, selalu diusung oleh Demokrat.
Tetapi semua itu kata dia, diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dalam hal ini Majelis Tinggi partai, untuk diputuskan berdasarkan penilaian yang ada.
DPD hanya sekedar mengigatkan, karena ini penting untuk kepentingan partai kedepan. Sebab, dengan modal enam kursi, ditambah PKB tiga kursi, maka sudah cukup untuk mendaftar ke KPU.
“Saya kira meski Pak Orno keder PDIP, tetapi sudah dua kali beliau selalu bersama Demokrat, yang mengusungnya di Pilkada MBD lalu. Ini perlu diingatkan, karena Demokrat miliki enam kursi, sehingga jangan sampai kita kembali menjadi partai pendukung, bukan lagi pengusung,” ungkap ketua Fraksi Demokrat DPRD Maluku ini.
Menyinggung soal dia, yang tidak lagi berpasangan dengan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsno Soulissa. Karena untuk saat ini, Tagop telah memilih Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kementerian Desa dan Transmigrasi, Johozua Max Yoltuwu sebagai Wakilnya. Dia mengatakan, tidak merasa kecil hati baginya, karena itu bagin dari pada konsekwensi politik.
“Saya sebelumnya sudah sampaikan kepada publik, ketika dalam perjalan kedepan, Pak Tagop lebih memilih orang lain, saya biarkan saja, tidak ada apa-apa bagi saya. Dan politik harus seperti itu, apapun konsekwensinya harus diterima,” paparnya.
Dia juga, merasa heran dengan keputusan Johozua Max Yoltuwu, yang sebelumnya mendaftar sebagai bakal calon Gubernur, saat ini kembali bersedia menjadi Wakil Gubernur.
Tentu ini sangat aneh, karena tidak meningkat tetapi kembali menurun. Karena siapapun dia, yang sudah mendaftar sabagi cagub, kemudian kembali memilih cawagub, maka ini menjadi pertanyaan Publik.
“Saya juga heran keputusan Pak Max Yultuwu yang sebelumnya mendaftar sebagai bakal calon Gubernur, kini turun lagi menjadi Wakil Gubernur, tentu ini secara integritas sudah terjadi penurunan.
Kalau bagi saya tetap pada pendirian, mau direkomendasi atau tidak, tetap sebagai calon Gubernur, bukan wakil. Tetapi itulah politik,” pungkasnya.