Film Salawaku Booming,Namun Pemda Maluku Belum Proaktif

Film Salawaku Booming,Namun Pemda Maluku Belum Proaktif

Ambon,wartamaluku.com-Dua hari penayangan perdana Film layar lebar ‘Salawaku’ di XXI,Ambon City Center (ACC) Kota Ambon,ternyata booming di tonton oleh 1300 penonton dari kalangan anak-anak hingga lanjut usia.

Namun ironisnya,sampai saat ini tidak ada respon dan proaktif pemerintah daerah (pemda) provinsi Maluku.

Pasalnya,saat awal set lokasi untuk shooting promo sudah membuka komunikasi lewat surat resmi ,mendatangi langsung pun tidak ada direspon. Perasaan bahagia bercampur kekecewaan ini disampaikan oleh Ikhsan Tualeka,Executive Produser Film Salawaku usai memberikan kejutan bagi penonton bersama para pemainnya di studio lima,XXI ACC,Jumat (24/02/2017).

“Beta (Saya-Dialeg Ambon) sebagai Executive Produser sekaligus putra daerah Maluku cukup kecewa karena respon pemda Maluku,kurang terlihat.

Dimana kita telah beberapa kali mengabarkan terkait film ini,baik melalui surat secara resmi, media komunikasi hingga mendatangi secara langsung pun,tidak ada respon sedikitpun. Bahkan, minimal disambut secara baikpun tidak dilakukan oleh Pemda,”ujarnya.

Padahal sambung Tualeka,Kita berharap bisa ada pertemuan baik dari rumah produksi,pendukung atau fans dengan pihak Pemda.Agar orang-orang yang berasal dari luar Maluku yang terlibat di dalamnya ,merasa dihargai.Karena, film ini implikasi positifnya itu jauh lebih hebat dari ceritanya.

“ Implikasi positif dari film ini karena mempromosikan salah satu destinasi wisata yang ada di Maluku khususnya di pulau Seram.Pengaruhnya sangat kuat terhadap perkembangan pariwisata suatu daerah,”tandasnya.

Tualeka menambahkan, jika film ini sukses dapat menjadi salah satu pintu masuk kemajuan pariwisata di Maluku.Dalam artian,saat banyaknya memperoleh apresiasi dimana-mana,pastinya yang paling berkepentingan dengan film ini adalah pemda.Harusnya,mereka menyambut bahkan menjeput bola.

Dirinya bersama tim berharap, pemerintah dapat menyadari bahwa dengan potensi wisata yang cukup besar yang di miliki, harus menjadikan film sebagai sarana untuk menghubungkan orang dengan lokasi wisata tersebut seperti daerah-daerah lainnya.

Pada moment yang sama,Mike Julius selaku Sutradara menerangkan,kesulitan saat shooting hanya pada set lokasi.Mengingat lebih banyak set laut jadi kameramen agak kesulitan fokus memegang kamera karena arus air agak gelombang. “Kesulitan kameramen hanya saat shooting set laut.Mengingat lokasi lebih banyak di laut dan arus air agak gelombang jadi mempengaruhi fokus memegang kamera.Tapi,Saya salut.Orang Maluku memiliki bakat yang luar biasa dalam seni peran.Dan,perlu terus dikembangkan,”pungkasnya. (WM-UVQ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *