Elektabilitas Pasangan Petahana Masih Stabil

Ektabilitas Pasangan Petahana Masih Stabil

Ambon, Wartamaluku.com – Isu Gubernur Baru yang dijual pasangan Murad Ismail-Barnabas Orno, belum mampu menurunkan elektoral pasangan Said Assagaff -Anderias Rentanubun. Elektabilitas pasangan petahana ini masih stabil. Ini terungkap dalam temuan survei Sinergi Data Indonesia (SDI) yang dirilis di hotel The City, Minggu (24/12).

Simulasi tiga pasangan menunjukkan, elektabilitas Said Assagaff – Anderias Rentanubun dengan akronim SANTUN 47,50 persen, pasangan Herman Koedoeboen – Abdullah Vanath (HEBAT) 26, 50 persen, dan pasangan Murad Ismail – Barnabas Orno (Mas-Bro) 10, 33 persen.

Sebanyak 15, 17 persen belum menentukan pilihan. Sementara jika Pilkada hanya dua pasangan calon atau head to head, pasangan SANTUN tetap unggul 54, 17 persen dan pasangan HEBAT 27, 17 persen.

Pasangan juga unggul, yakni 59,33 persen bila berhadapan dengan pasangan Mas-Bro yang hanya mengantongi 15,83 persen.“Assagaff masih unggul jika Pemilukada dilakukan hari ini,”ujar Direktur SDI, Barkah Pattimahu. Ditanya soal strategi dan isu gubernur baru yang mulai dimainkan pasangan Murad – Orno, kata Barkah, belum mampu menurunkan elektabilitas Said Assagaff dan Anderias Rentanubun. Isu kemiskinan juga tidak berdampak secara elektoral.

Elektabilitas pasangan SANTUN, khususnya Said secara personal masih berkisar pada angka 47 – 50 persen periode Juli hingga Desember 2017.“Isu gubernur baru dan kemiskinan tidak berdampak yang kuat untuk menurunkan suara Said Assagaff. Survei dari Juli ke sekarang suara pak Assagaff di level 47 – 50 persen. Tapi, bukan berarti MI (Murad Ismail) suaranya nggak naik.

Tapi, MI meraih suara yang belum menentukan,”tegas Barkah. Hal ini disebabkan, mayoritas pemilih masih menginginkan Said Assagaff selaku petahana untuk kembali memimpin.

Survei ini menunjukkan, mayoritas pemilih (84,34 persen) puas dengan kinerja Said, tidak puas 0,83 dan kurang puas dibawah 15 persen. Dari semua aspek pembangunan, tingkat kepuasan diatas 50 persen. Kemudian, karena memiliki personalitas yang baik.

Selain itu, ia juga birokrat yang memiliki tingkat keinginan memimpin dari pemilih sebesar 42,17 persen.

Selain itu, isu kemiskinan yang dibuang ke publik, bukan oleh orang yang berkompeten.

“Karena kemiskinan tidak dibicarakan oleh orang yang tidak punya rekam jejak bicara soal kemiskinan. Agak beda, kalau pak Dony Munardo yang berbicara mengenai kemiskinan dan kesejahteraan. Karena beliau punya raport biru soal itu. Tapi, pak Murad, sama sekali tidak ada,”akuinya.

Penyebab Petahana bisa kalah, tetapi, calon penantang masih berpeluang menyalip elektabilitas SANTUN.

Ini disebabkan, pemilihan yang tersisa enam bulan, jika ada blunder yang dilakukan oleh Said – Anderias atau tim, ada isu baru yang lebih kuat digunakan kompetitor, dan petahana lemah dari sisi strategi kampanye.“Sebaliknya, selama kondisi normal saja, maka Assagaff masih akan unggul sampai hari pemilihan,”tandas Barkah.

Survei SDI menggunakan metode multistage random sumpling dengan responden sebanyak 600 orang yang tersebar secara acak di 11 Kabupaten/Kota di Maluku. Survei dilakukan selama 12 hingga 20 Desember 2017, dengan margin of eror sebesar 4, 08 persen.

Pos terkait