Ambon, Wartamaluku.com – Pasca bentrok yang terjadi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)pada Dusun Eli Besar dan Eli Tanah Merah pada (2/5) telah mengakibatkan empat rumah dan hangus terbakar. Kini kedua desa tertetangga yaitu Dusun Eli Besar dan Dusun Eli Tanah Merah di Desa Iha,Kecamatan Huamual-Kabupaten SBB Bersepakat untuk berdamai.
Kesepakatan ini dikikrarkan dihadapan petinggi Camat, Kapolsek, Danramil Piru untuk berdamai dan menyerahkan semua persoalan kepada aparat terkait dan pemerintah setempat.
Pertemuan di Dusun Eli besar disaksikan secara langsung oleh Alberto N Mualany (Plt Camat Huamual) Ipda Idris Mukadar (Kapolsek) Kapten Inf Kol Erol Pattiwael (Danramil 1502 Seram Barat ) Hasan Kaisupy (Plt Kades Iha).
Selain itu juga kedua desa masing-masing dusun Eli Besar La Lamra (Kepala Desa) , La Bariu (tokoh agama) sedangkan dari dusun Eli Tanah Merah La Dobu (Kepala dusun) La Kamuali (tokoh agama) La edo (tokoh masyarakat) dan Rumin Umasugi (tokoh pemuda).
Kapten Patiwael mengajak masyarakat antara kedua dusun untuk dapat mengakhiri perselisihan yang berujung pada pentrok. “Dusun Eli besar dan dusun Eli tanah merah ini semua bersaudara jadi saya harapkan marilah kita semua ciptakan hdiup rukun dan damai. Apabila ada oknum yang sengaja memecah persaudaraan secera laporkan ke aparat terdekat atau yang berwenang untuk diambil langkah tegas,” jelas.
Sementara itu Plt Camat mengatakan pihak pemrintah kecamatan akan mendukung penuh perdamaian tersebut dengan tidak memihak kepada siapapun juga.
Olehnya itu diharapkan masyarakat dapat saling dihidup baik kembali dan berdampingan satu dengan yang lainnya, hal senada juga diungkapkan Kapolsek Huamual menurutnya Kepolisian akan menindak lanjut laporan-laporan dari masyarakat terkait permasalahan yang terjadi.
Untuk itu pihaknya mintakan teketerbukaan dari seluruh masyarakat untuk membantu Polisi dala menyelesasikan permasalahan tesebut. Dimana sumber dari permasalahan itu adalah miras untuk itu kami akan memberantas pengedaran miras yang akan masuk kekedua dusun hingga tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu kepala dusun Eli Tanah Merah berikan apresiasi kepada para pejabat yang hadir dengan mengatakan dimintakan aparat keamanan agar menangkap oknum-oknum yang bertanggungjawab pada kejadian terebut. Karena kami semua ingin hidup berdampingan seperti biasanya, maka dari itu kami mintakan agar aparat yang berwenang harus menangkap oknum yang tidak bertanggungjawab.Kami selalu memberikan informasi-informasi.
Dengan memberikan peryataan sikap dari kedua dusun, Pertama kejadian pada (2/5) pukul 23.00 WIT merupakan kejadian yang tidak terpuji yang menyusahkan masyarakat kedua dusun. Kedua, kami sadar bahwa kami adalah orang basudara yang menginginkan kehidupan rukun dan penuh kekeluargaan. Ketiga, kami bersepakat bahwa permasalahan yang terjadi adalah ulah oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang menginginkan perpecahan diantara kita orang basudara. Dan meminntakan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tungata.
Empat, berjanji akan menyelesaikan seluruh permasalahan dengan cara kekeluargaan tanpa kekerasan dan tidak melibatkan masyarakat. Mohon pengusutan terhadap perselisihan diantara kami maka atas semuanya itu kami mohon untuk dapat diproses secara hukum yang berlaku di NKRI dan siap kalau ada yang terlibat untuk dihukum secara agama dan lainnya.
Kelima, kesepakatan ini dibuat tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun juga dan apapun yang terjadi diantara kita akan diselesaikan secara dmai. Selebih dari itu kami serahkan kepada pihak yang berwajib karena kami Dusun Eli besar dan Dusun Eli tanah merah cinta damai dan menginginkan hdiup rukun dan penuh cinta kasih.(WMP-03)