Ambon, Wartamaluku.com – Komisi II DPRD Maluku, menggelar rapat bersama PT PLN Wilayah Maluku, guna meminta penjelasan terkait masalah kelistrikan di Maluku, salah satunya masalah pemadaman listrik di pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Ketua Komisi II, Saudah Tethol mengatakan, pertemuan dengan PLN Wilayah Maluku dalam rangka menindaklanjuti laporan masyarakat di MBD terkait biaya pemasangan listrik dan pemadaman listrik.
“Bagi masyarakat biaya pemasangan 700 ribu rupiah itu sangat berat bagi mereka dengan perincian 400 ribu biaya pemasangan sedangkan satu kontak itu 100 ribu. Jadi kalau satu rumah tiga kontak maka biayanya menjadi 700 ribu.
Tadi dalam penjelasannya, bagi masyarakat yang tidak mampu itu ada pengurangan 50 persen untuk yang 450 VA sehingga kalau biaya pemasangan 421 ribu dengan pemotongan 50 persen maka tinggal 210.500, bagi pemasangan 450 VA,” Ungkapnya kepada wartawan di DPRD Maluku, Rabu, (26/8/2020).
Olehnya itu, Komisi II meminta PLN untuk berkoordinasi lagi dengan pihak ketiga yang akan melakukan pemasangan listrik.
“Karena daerah ini merupakan daerah 3T, yang masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan, oleh karena itu di harapkan diturunkan sebesar 50 persen.
Mudah mudahan apa yang kami sampaikan ini lewat GM Pemasaran tadi bisa terealisasi,” tuturnya.
Dirinya berharap, PLN juga bisa mensosialisasikan masalah biaya pemasangan ini kepada masyarakat, apalagi terkait dengan pemotongan 50 persen untuk 450 VA, sehingga masyarakat mengetahuinya.
Sementara itu, Manager Strategi Pemasaran PLN Wilayah Maluku, Sonny Abraham mengatakan, PLN akan mengadakan program listrik pedesaan karena ini program yang mengharuskan semua desa di Maluku dialiri listrik.
“Di Maluku belum semua desa teraliri listrik, namun PLN tetap berusaha untuk semua desa teraliri listrik sesuai dengan program pemerintah,” ujar Abraham.
Menyangkut masalah tarif listrik di desa Watratan dan Selwaru, nantinya dari UP3 di Saumlaki yang akan melakukan sosialisasi, sehingga tidak ada kesimpangsiuran tentang tarif listrik di sana.
Diakuinya PLN ada mempunyai program untuk desa tertinggal yaitu diskon 50 persen untuk daya 450 dan 900 VA dan itu yang akan disosialisasikan.
Disinggung mengenai mesin yang rusak di Selwaru, Abraham katakan nantinya akan dikoordinasikan. (WM)