Ambon, Wartamaluku.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Suanthie John Laipeny asal Partai Gerindra dari daerah pemilihan Kabupaten Maluku Barat Daya/Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengingatkan PT PLN Maluku dan Maluku Utara untuk memperhatikan pelayanan terhadap masyarakat yang berada di daerah 3T yakni tertinggal, terdepan dan terluar.
Menurut Laipeny masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti di kabupaten Maluku Barat Daya maupun Aru, membutuhkan penerangan yang memadai dari PT PLN mengingat di jaman digital pentingnya kebutuhan listrik untuk berbagai kebutuhan.
Karena itu, listrik menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat yang ada di daerah terpencil dan jauh dari perkotaan.
“Bapak-bapak yang hadir dari PT PLN Maluku dan Maluku Utara ketersediaan listrik di daerah 3T sangat memprihatinkan. Sebab bagaimana anak-anak kita mau bersekolah dengan sistim belajar daring kalau saat belajar listriknya sudah dipadamkan. Ini sangat memprihatinkan” ujar Laepeny saat rapat mitra dengan PT PLN Maluku dan Maluku Utara di ruang paripurna, Rabu (6/11).
Ditegaskannya jika dengan kebutuhan masyarakat tentang listrik maka alangkah baiknya jika PT PLN memperhatikan waktu lampu dinyalakan. Karena itu diharapkan ada perhatian sehingga jika PLN memberi pelayanan listrik contohnya di kabupaten MBD hanya 12 jam maka bisa dinaikan menjadi 18 jam, agar anak-anak sekolah bisa belajar.
” Diketahui jika Kabupaten MBD menjadi salah satu Kabupaten penyumbang angka kemiskinan bagi Maluku. Karena itu, kita berharap anak-anak sekolah bisa melakukan tugas belajar dengan baik jika ketersediaan listrik terpenuhi. Kalau tidak bisa 24 jam yah 18 jam jangan 12 jam ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II, Iriadi mengharapkan masukan yang disampaikan Laepeny dapat menjadi catatan penting sehingga masyarakat di daerah terluar dapat menikmati terang di malam hari dan terang juga di siang hari. (**)