Direktur KLM Minta Semua Pihak Hilangkan Ego Demi Kemanusian Di Romang

MBD, Wartamaluku.com – Direktur Lembaga Kalesang Lingkungan Maluku Constantinus Kolatfeka meminta kepada seluruh pihak yang berjuang mengatasnamakan P. Romang harus bersatu demi sebuah pergerakan kemanusiaan di negeri rarmida.
Hal ini disampaikan usai mengikuti kegiatan sosialisasi bahaya merkuri bagi manusia dan lingkungan yang digelar pada Sabtu, 10 Maret 2018.

Costantinus menjelaskan, fokus kegiatan lembaga kalesang lingkungan Maluku kali ini di P. Romang hal ini dalam rangka menjawab keresahan masyarakat Romang terkait beragam opini yang berkembang di luar soal peredaran merkuri di wilayah itu yang katanya sudah kelewat ambang batas terangnya.

Kegiatan sosialisasi yang bertemakan “bahaya penggunaan merkuri terhadap manusia dan lingkungan” ini sasarannya adalah murni demi kemanusiaan dan ini berangkat dari segala bentuk penelitian beberapa lembaga dan uji laboratorium yang menemukan adanya beberapa masyarakat yang dalam kandungan darahnya telah terkontaminasi merkuri dan sudah di ambang batas sehingga lewat program kerja prioritas lembaga kalesang lingkungan maluku tahun 2018 telah menetapkan Romang sebagai sasaran kegiatan ini guna menjawab segala bentuk keresahan dan opini masyarakat terkait merkuri imbuhnya.

Olehnya itu sebagai lembaga lingkungan yang diberikan mandat oleh masyarakat dan tua-tua adat yang tergabung dalam 14 mata rumah di pulau Romang maka dengan segala keterbatasan kami langsung melakukan koordinasi dengan Pemerintah daerah dan Camat Kepulauan Romang serta pihak Universitas Indonesia (UI) dalam hal ini Prof.DR.Dr Muchtarudin Mansyur MD. PHD ahli merkuri dan sianida (pakar toksologi) agar kita dapat menyatukan presepsi terkait persoalan di P. Romang sebab ini soal kemanusiaan dan ini bukan persoaan saya atau anda tapi ini adalah masalah kita semua sehingga pendekatan presepsi inilah yang kita pakai untuk mengatasi kegelisaan masyarakat P.Romang dan kemudian pihak UI menyetujui konsep ini dan segala bentuk dan upaya koordinasi yang dilakukan berjalan lancar sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

“Kami juga menggandeng pakar lingkungan Unppati, pihak Dinas Kesehatan Propinsi Maluku untuk mensinergikan program serta membangun kesamaan presepsi dalam rangka menyelamatkana P.Romang bukan saja dari bahaya merkuri tapi juga bahaya malaria sebab berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Maluku MBD adalah daerah endemis malaria dan itu ada di P. Romang, Wetar dan Damer”. tuturnya.

Sehingga lanjut dia, program ini adalah murni soal kemanusiaan. Ditanya soal persoalan tambang, ketua kalesang berujar bahwa pihaknya tidak mencampuri soal persoalan tersebut sebab itu bukan kewenangan dia dan lembaganya.

“Kalau persolan tambang, itu urusannya pemilik tambang dan pemilik lahan, urusan kami adalah soal lingkungan demi kemanusiaan”,cetus pria asal SBT ini.

Baginya, program ini belum selesai sebab ini harus dikawal sehingga ada hasil yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Maluku yang bisa menjawab keresahan selama ini. Kami berharap pada kegiatan ini sudara-saudara kita 10 orang yang berdasarkan hasil uji klinik prodia maka ada beberapa yang kandungan darahnya sudah terkontaminasi merkuri melebihi ambang batas itu juga hadir sehingga dapat berkoordinasi langsung dengan para pakar mungkin karena kegiatannya hanya satu hari sehingga kami terkendala soal waktu namun Prof. Mansyur telah menjaminkan agar kalau dapat 10 orang tersebut dibawa langsung ke Laboratorium UI agar mendapat pelayanan serius sehingga ini diharapkan bisa mengurangi kecemasan dan kegelisahan masyarakat Romang beber Kolatfeka.

Terkait polemik di P. Romang dirinya mengatakan harus ada langkah-langkah konkrit untuk penyelesaian sehingga masyaraakat tidak kemudian terus larut dalam kondisi seperti ini karena terakhir yang menjadi korban adalah masyarakat “kita harus melepaskan ego-ego kita demi kemanusiaan di Pulau Romang sebab ini bukan masalah saya atau kamu atau dia tapi ini masalah kita” kata dia sembari manambahkan, sebelum kegiatan ini berjalan, kami sudah Melakukakan berbagai koordinasi rapat tahap satu dan tahap dua dan itu melibatkan seluruh tokoh-tokoh asal P. Romang yang ada di Ambon dan sekitarnya sebab bagi Kalesang masalah romang adalah murni masalah kemanusiaan dan ini masalah kita bersama cetusnya.

Dirinya berjanji bahwa Kalesang akan melakukan presure terkait data hasil uji klinik prodia mengenai 10 orang yang sudah terkena merkuri agar semua menjadi terang benderang.

“Kami akan desak terus agar data ini segera dibuka sebab bagaimanapun hasil uji klinik prodia inilah yang menimbulkan polemik dan resistensi di masayarakat dan kami akan kawal terus”. ujar Kolatfeka diakhir wawancaranya.

Pos terkait