Dinkes MBD Akui Pengidap HIV di MBD Cukup Tinggi

Tiakur, Wartamaluku.com – Persoalan kesehatan di Maluku Barat Daya bukanlah merupakan masalah sepele. Seiring perkembangan kota Tiakur yang tak terlepas dari hingar- bingar kota itu sudah barang tentu menimbulkan beragam penyakit sosial masyarakatnya. Persoalan tingginya angka penderita HIV/AIDS di Daerah itu harus mendapat perhatian serius oleh Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

Pengakuan Sekretaris/Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya Doni Loyra kepada media ini saat dikonfirmasi di ruang kerjanya (rabu, 6/2/20) menjelaskan, berdasarkan data secara akumulatif, jumlah penderita HIV di MBD sudah mencapai ratusan orang dan tersebar di beberapa wilayah.

Ada yang sudah meninggal, ada juga yang sudah keluar dan memilih berobat keluar daerah. Ditambahkan, dari jumlah penderita yang telah terdata, ada beberapa yang datang memiliki KTP dari luar daerah dan ada yang sudah kembali ke daerahnya, namun ada juga yang masih bertahan di sini.

Menurutnya, faktor utamanya adalah perilaku masyarakat yang tak bisa mengontrol diri. Sebab berdasarkan hasil pemeriksaan, kebanyakan menular lewat hubungan seks bebas yang tidak terkontrol.

“Jadi faktor utamanya adalah soal perilaku.Kalau jarum suntik itu tidak mungkin namun penularannya kebanyak lewat seks”, ungkap Loyra.

Ditanya soal penanganannya dia menjelaskan, Upaya sudah dilakukan sampai pada tahapan pengobatan.
selama ini Dinas Kesehatan rutin melakukan pemeriksaan secara berkala.
Hal ini kata dia, telah diinstruksikan hingga ke tingkat puskesmas.
Dia menambahkan, sebelum melakukan pemeriksaan, maka dilakukan konseling terlebih dahulu terhadap para pasien.

“Ada petugas kami yang mendampingi di lapangan karena ada dari mereka yang secara mental tidak menerima kenyataan sehingga perlu dilakukan konseling terlebih dulu. Jadi, Pada intinya kami kami selalu rutin melakukan pendampingan kepada mereka ungkapnya.

Namun lanjut Dony, kebanyakan dari mereka memilih berobat di Ambon. Padahal Kami sangat berharap mereka bisa berobat disini.

Diakhir komentarnya, Plt. Kadis Kesehatan ini berharap, adanya perhatian semua pihak terhadap persoalan ini. Sebab baginya, Ini bukan lagi masuk kategori “Epidemi terkonsentrasi” yang hanya menyasar komunitas tertentu seperti tempat hiburan malam dan pengguna narkoba
tapi ini sudah menjangkiti masyarakat luas termasuk kalangan Aparatur sipil negara.

“Kasus ini butuh campur tangan dari seluruh elemen masyarakat namun yang terpenting adalah soal ketahanan diri. Menurut beta, pencegahan terhadap penyakit ini sangat gampang hanya ada dua jalan yakni, jangan narkoba, dan jangan nakal itu saja” tutupnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari sumber di Dinas Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Maluku Barat Daya sejak tahun 2011 hingga 2019 berjumlah 110 kasus. Terdiri dari, 49 penderita HIV dan 61 penderita AIDS.
Selain persoalan HIV/AIDS Dony juga menjelaskan soal antisipasi yang telah dilakukan Dinkes terhadap virus corona yang lagi marak.

Menurutnya, Sejauh ini dinas telah melakukan sosialisasi dalam pamflet yang telah ditempelkan di tempat-tempat keramaian yang dianggap strategis.

“Kan kalau sudah ada yang terjangkit, pasti kita tau. Lagian kita kan daerah cukup jauh pintu masuknya juga tidak ada” sejauh ini untuk mendeteksi adanya virus ini maka di Bandara Internasional Pattimura sudah dipasang Thermal Scaner namun selama ini belum ada warning dari Kementerian Kesehatan, atau Dinas Kesehatan Propinsi Maluku jadi untuk sementara ini indonesia masih aman apalagi Maluku Ungkapnya.

Ditambahkan, terhadap WNI yang dievakuasi dari Wuhan saat ini masih diisolasi di Natuna, kita semua masih menunggu tim khusus bekerja. Sebab masa inkubasinya itu 14 hari jadi kita selalu pantau perkembangannya di media massa mudah-mudahan tidak terdeteksi. Kalaupun ada pasti ditangani disana sampai tuntas ungkapnya. (WM/Jgr).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *