AMBON, WARTAMALUKU.COM – Pemerintah provinsi Maluku, khususnya Dinas Kesehatan akan lebih menfokuskan pengawasannya terhadap seluruh puskesmas di Maluku dengan pendekatan gugus pulau. Pendekatan ini dianggap sebagai strategi yang sangat tepat untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi di setiap kabupaten/Kota.
“Untuk program kesehatan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, cuma di tahun ini dinas kesehatan lebih fokus pada perkembangan puskesmas-puskesmas, karena beberapa tahun terakhir kita sudah meminta kepada pemerintah kabupaten untuk lebih banyak memperhatikan puskesmas tapi sepertinya sangat lambat. Pendekatan gugus pulau sangat tepat”, demikian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr. M. Pontoh kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, (21/1).
Ia menjelaskan, pada tahun 2016 dinas kesehatan provinsi maluku mencoba melakukan semacam intervensi tapi bukan intervensi karena itu melanggar kewenangan, namun bersama-sama menyelesaikan persoalan yang terjadi di setiap puskesmas dengan pendekatan Gugus Pulau.
Dilanjutkan, “lewat program pendekatan Gugus Pulau kita dapat melakukan pemantauan sampai ke puskesmas-puskemas satelitnya, sehingga latihan-latihan serta pembinaan yang tadinya hanya sampai di Kota Kabupaten, kalau dengan pendekatan gugus pulau kita bisa sampai pada tiap-tiap puskesmas yang terpencil”, tambahnya.
Dikatakan pula, pada tahun -tahun ke depan Dinas akan bekerja keras agar masyarakat dapat meresakan bukti pelayanan kesehatan, sebab kalau mau dilihat semua puskesmas selalu mengalami kekurangan tenaga kesehatan, seperti kekurangan dokter, atau mungkin standar idealnya 1 puskesmas rawat inap harus ada 3 dokter 2 dokter umum dan 1 dokter gigi, ini belum bisa dipenuhi oleh semua puskesmas tapi yang bisa terpenuhi cuma puskesmas-puskesmas yang berada di kota kabupaten dan yang berada di dekat kota provinsi.
“Tapi secara marata semua puskesmas memenuhi persyaratan tersebut namun tenaga kesehatan 1 dokter 1 puskesmas sudah mencapai kurang lebih 80% “tuturnya.
Pada sisi lain, di daerah-daerah perbatasan ada 12 puskesmas sesuai dengan SK Mentri Kesehatan Republik Indonesia, dan12 puskesmas perbatasan tersebut terdapat di Kabupaten Maluku Barat Daya(MBD), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), serta Kabupaten Kepulauan Aru, dan untuk ke 12 puskesmas terluar itu pada tahun 2015 -2016 ini tenaga-tenaga medis di 12 puskesmas ini sudah ditempatkan langsung dari Kementrian Kesehatan dengan program Nusantara Sehat dan puskesmas tersebut sudah ada sekitar 70 tenaga kesehatan yang sudah di tempatkan. (wm/yani__)