Diduga, Bantuan Bawang Merah Di MBD Rusak, Kontraktor Siap Ganti

MBD, Wartamaluku.com – Bantuan bibit bawang merah oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui dinas Pertanian, diduga sekitar 6 ton rusak.

Bantuan yang diperuntukan khusus untuk bibit bagi masyarakat tani di dusun Wetota desa Letsiata kabupaten Maluku Barat Daya saat disalurkan oleh Balai Pertanian Tepa dalam keadaan tidak layak tanam karena diduga sekitar 90 persen busuk, sehingga masyarakat pun tidak mau menerima bantuan bawang tersebut. Hal ini diungkap salah sato toko pemuda asal desa Babar desa Letsiara Rangga Mose kepada media ini via telpon seluler, jumat, 31/08/2018.

Mose, mengutuk keras perbuatan yang dilakukan Balai Pertanian Tepa sebagai pihak penyalur yang sudah mengetahui dengan jelas kondisi bawang merah tersebut namun, masih tetap menyalurkan kepada para petani di dusun wetota.

Selain itu, dirinya berharap pihak Dinas Pertanian Provinsi Maluku juga harus bertanggung jawab terhadap persoalan tersebut.

“Kami mengutuk keras perbuatan yang dilakukan pihak penyalur dalam hal ini Balai Pertanian Tepa karena jelas – jelas mereka mengetahui kondisi bawang tersebut namun, tetap disalurkan kepada para petani. Kami juga berharap dinas pertanian provinsi Maluku bisa bertanggung jawab”. Ucap Mose.

Selain itu juga, masyarakat minta Bupati Maluku Barat Daya agar mengevaluasi kinerja Kepala Balai Pertanian Tepa.

“Kami meminta kepada Bupati MBD untuk mengevaluasi kinerja kepala Balai Pertanian Tepa yang mana telah menyalurkan bantuan bawang yang sudah tidak layak.”

Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Diana Padang ketika dikonfirmasi terkait persoalan ini mengatakan semua masih dalam proses karena mengingat dinas belum membayar kontraktor sehingga apabila hal tersebut terbukti rusak maka kontraktor harus mengganti bibit yang rusak.

Selain itu Padang juga menegaskan dinas tidak akan membayar rekanan yakni kontraktor apabila bibit tersebut tidak diganti.

Sedangkan menurut kontraktor, bibit bawang tersebut masih di data agar bisa mengetahui jumlah kerusakan, namun dirinya bersedia mengganti bibit – bibit yang rusak. “Berapa pun jumlah yang rusak saya akan ganti, karena itu sudah resiko.” Ucap kontraktor. (WM)

Pos terkait