Masohi,Wartamaluku.com- Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, SH, melakukan gebrakan besar dibidang pemerintahan negeri dengan melantik secara langsung Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Tiouw dan juga pelantikan saniri/badan permusyawaratan negeri Saparua, Paperu, Sirisori Amalatu, Tuhaha dan negeri Administratif Mahu, pada Kecamatan Saparua dan Saparua Timur. Acara yang cukup fenomenal tersebut dilaksanakan di gedung serbaguna Kecamatan Saparua.
Selain Bupati Malteng hadir juga para Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada lingkup Pemda, Muspika Saparua dan para raja dan tokoh masyarakat di dua kecamatan.
Dalam arahan ketika melantik penjabat kepala pemerintah Negeri Tiouw “Agustinus Pietersz” dan pelantikan saniri negeri, Tuasikal Abua menegaskan, pelantikan penjabat kepala pemerintahan Negeri Tiouw, sebagai upaya untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan negeri serta pelaksanaan pemilihan kepala pemerintahan negeri yang definitif. ‘’Dengan demikian, maka dalam pemilihan kepala pemerintah Negeri Tiouw nantinya, akan di godok oleh saniri negeri dengan mengacu pada Perda 01 Tahun 2006 tentang Negeri. Dimana didalamnya mengakomodir kepala pemerintah negeri yang berasal dari mata rumah parentah (perintah), ‘’ jelas Bupati.
Penjabat kepala pemerintah negeri, himbau Tuasikal Abua, SH, tetap harus berkoordinasi dengan saniri negeri dalam melaksanakan kewenangannya. Apalagi, lanjutnya lagi, persiapan pemilihan kepala negeri definitif berkaitan dengan ciri khas maupun karakteristik masyarakat hukum adat terutama yang memiliki garis keturunan mata rumah parentah. Tuasikal Abua juga menegaskan, dalam pemilihan kepala pemerintah yang definitif nantinya harus sesuai dengan penetapan mata rumah parentah, yang di lakukan secara transparan dan arif dengan suasana kekeluargaan. Sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang negatif yang akan terjadi di Negeri Tiouw Selain itu juga, penjabat kepala pemerintah negeri di minta untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta selalu berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat yang ada di negeri.
Sementara kepada Saniri negeri yang dilantik, Tuasikal Abua menandaskan, pelantikan saniri negeri juga merupakan amanat konstitusi. Sehingga Saniri negeri juga bisa melaksanakan penyelengaraan pemerintahan negeri secara efisien dan efektif sesuai dengan kehendak rakyat. ‘’Fungsi Saniri negeri adalah membahas dan menyepakati rencana Peraturan Negeri (Perneg) bersama-sama dengan kepala pemerintah negeri serta menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat maupun melakukan pengawasan terhadap kinerja kepala pemerintah negeri,’’ himbau Bupati.
Saniri negeri, lanjut bupati, bisa berfungsi sebagai motivator dalam menghasilkan peraturan negeri dengan berbagai kebijakan yang pro rakyat guna mendatangkan kesejahteraan kepada masyarakat di negeri. Saniri negeri juga dihimbau untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah negeri maupun lembaga masyarakat lainnya, seperti PKK, Karang Taruna maupun lembaga lainnya di negeri bersama organisasi kemasyarakatan yang ada.
Bupati Maluku Tengah juga berharap, agar Saniri negeri harus saling membangun komunikasi dan hubungan baik antar negeri untuk mengantisipasi isu-isu yang menyesatkan. Karena, banyak kejadian bentrok antar negeri disebabkan oleh isu-isu yang menyesatkan. ‘’Sebagai kepala pemerintahan di Kabupaten Maluku Tengah, saya sangat optimis dengan dilakukannya hubungan baik dan kerja sama antar saniri negeri dengan pemerintah negeri yang lain. Karena dengan begitu, keamanan dan kenyamanan dalam masyarakat juga akan ikut terjaga dengan baik. Bahkan tidak akan mudah untuk terprovokasi dengan isu-isu yang menyusahkan masyarakat,’’ pinta Tuasikal Abua. (WM-03)