Ambon, Wartamaluku.com – Kepala SSK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan salah salah petunjuk yang diberikan Presiden Joko Widodo yakni Blok Masela adalah harus mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia lebih khusus masyarakat Maluku.
Karena itu, dalam pengembangan dan pengoperasian blok Masela haruslah mengutamakan tenaga kerja lokal yakni anak daerah Maluku. Pasalnya Maluku sebagai pemilik blok gas abadi tersebut haruslah menjadi tuan di negeri sendiri.
“Sesuai petunjuk Presiden dimana beliau mengatakan. Blok Masela ini harus mampu mensejahterakan Indonesia khususnya Maluku. Dan yang paling penting presiden menegaskan untuk penggunaan kapabilitas lokal, ” ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto seusai melakukan pertemuan dengan Gubernur Maluku Murad Ismail dan jajarannya serta Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach, di kantor Gubernur Maluku Senin, 4/11/2019.
Menurut Soetjipto, penggunaan kapabilitas asli daerah ataupun tenaga kerja lokal di Maluku, menjadi perhatian Presiden dalam proyek Blok Masela. Kepala SKK Migas pada kesempatan tersebut juga mengapresiasi langkah pemerintah provinsi Maluku dalam penyediaan sumber daya manusian yang nantinya akan digunakan pada blok Masela.
“Dalam rapat tadi Gubernur Maluku juga telah memaparkan tentang kesiapan pemerintah provinsi Maluku dalam bidang sumber daya manusian. Dimana pemerintah provinsi Maluku telah mengirimkan orang orang terbail guna menuntut ilmu dibidang minyak dan gas bumi. Dimana tenaga tenaga inilah yang nantinya akan bekerja pada project blok Masela, ” ujar Soetjipto.
Selain itu juga, dikatakan adanya klaim provinsi lain terkait PI 10 persen, Kepala SKK Migas mengatakan semua itu tergantung keputusan pemerintah, jadi kita semua harus menunggu keputusan pemerintah, ” ujar Soetjipto. (**)