Ambon, Wartamaluku.com – Seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Darussalam Ambon menggelar Kuliah Umum tentang JKN-KIS kepada Mahasiswa Universitas Darussalam Ambon di Kampus Unidar Wara, Rabu (04/12).
Presiden Mahasiswa BEM Unidar Hamja Loilatu mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat atas isu kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang beredar luas di masyarakat agar tidak terjadi mispersepsi.
“Dari beberapa bulan lalu sudah banyak beredar isu kenaikan iuran yang bakal di terapkan pada awal tahun 2020. Agar dapat mengetahui dan memahami sebab dan akibat atas timbulnya kebijakan tersebut kami rasa sangat perlu mendapat informasi langsung dari BPJS Kesehatan agar tidak terjadi mispersepsi” ungkap Hamja.
Sosialisasi dan edukasi dibawakan oleh Relation Offircer BPJS Kesehatan Cabang Ambon Hans Jonni. Dengan gamblang ia menjelaskan mengapa iuran JKN-KIS harus disesuaikan. Sejak BPJS Kesehatan berdiri pada Tahun 2014 besaran iuran sudah tidak sesuai hitungan ideal berdasarkan nilai aktuarianya. Sehingga defisit sudah terjadi pada awal tahun pertama.
Sesuai aturan, iuran harus disesuaikan setiap dua tahun namun sejak tahun 2016 besaran iuran tidak mengalami kenaikan sehingga sampai dengan saat ini angka defisit kian bertambah. Dengan adanya penyesuaian iuran ini, diharapkan program JKN terus berjalan berkesinambungan, cash flow fasilitas kesehatan terjaga, kualitas pelayanan meningkat, serta yang utama adalah pada peningkatan kepuasan peserta.
Kepala Bidang Peluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Zainah Astuti sangat mengapresiasi upaya BEM Unidar yang berinisiasi dalam meningkatkan pemahaman dan edukasi terkait JKN-KIS khususnya soal isu-isu terkini yang sangat penting untuk diketahui.
“Saya sangat apresiasi upaya BEM Universitas Darussalam Ambon atas inisiasinya dalam meningkatkan pemahaman dan edukasi tentang program JKN-KIS ini. Itu menandakan adanya perhatian dari teman-teman mahasiswa atas program yang sudah terbukti manfaatnya oleh masyarakat luas”
Tuti juga berharap teman-teman mahasiswa sebagai agent of change dapat turut mensukseskan program pemerintah kepada masyarakat luas serta dapat menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah untuk dapat mensosialisasikannya kepada masyarakat sekitar.