Banyak Kendala Yang Dihadapi Pemerintah Dan Pengungsi Maluku

Ambon, Wartamaluku.com – Gempa bumi berkekuatan 6,8 Magnetundo tanggal 26 September 2019 yang melanda provinsi Maluku khususnya yang dirasakan oleh masyarakat beberapa Negeri di Pulau Haruku, Liang, Tulehu, Waai, Suli, Kecamatan Kairatu dan Kota Ambon .

Hal tersebut terungkap, saat Konferensi Pers tentang progres penanggulangan bencana darurat, menjelang akhir masa tanggap darurat tanggal 09 Oktober 2019, Selasa (08/10/2019), di Posko Penanggulangan Bencana Daerah (PBD), di Aula Makorem 151/Binaiya, Batu Gajah, Ambon.

” Kendala yang dihadapi saat ini antara lain, satu, pengungsi tidak berada pada satu titik kumpul di masing-masing desa/dusun, sehingga upaya pelayanan kesehatan belum maksimal, petugas kesehatan harus ke gunung dan menyebar ke lokasi pengungsian,” ungkap Frona Koedoeboen, Kepala Bidang Komunikasi, pada posko PDB yang juga menjabat Kepala Dinas Infokom Provinsi Maluku.

Selain itu, dirinya menyebutkan lebih lanjut, kedua, belum tersedia sarana air bersih dan MCK darurat di beberapa lokasi pengungsian, sehingga, berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare dan penyakit infeksi lainnya. Ketiga, masih minimnya logistik pendukung diantaranya, abate, kaporit, Kit Kespro dan KIA.

Keempat, bebernya lagi, logistik masih minim dari yang diharapkan oleh pengungsi seperti tenda/terpal. Kelima, terbatasnya sarana dan prasarana serta personil yang mendukung distribusi air bersih kepada masyarakat. Keenam, terputusnya akses jalan dan jembatan sehingga mempengaruhi pasokan BBM ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Ketujuh, transportasi laut yang kurang mendukung, dalam proses pendistribusian bantuan yang masuk ke SBB.

Kedelapan, khusus untuk wilayah kabupaten Maluku Tengah (Malteng), tuturnya, kendala yang dihadapi antara lain, kesulitan komunikasi pengiriman data. Kesembilan, dokumentasi sekolah terdampak gempa bumi belum sepenuhnya diserahkan kepada BPBD kabupaten/kota, khususnya pada jenjang pendidikan TK,SD dan SMP.

Disisi lain, yang masih dibutuhkan pengungsi saat ini yakni, tenda/terpal, selimut, profil tank, matras, mie instan, air minum, sembako, air bersih, kebutuhan logistik kesehatan (obat-obatan, alkes bedah, PMT Balita, Abate, Kaporit, KIT Kespro dan KIA), Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya, dokter umum, bidan dan perawat, sanitarian, apoteker dan psikososial.

Sekedar tahu, konferensi pers tersebut di hadiri oleh Plt. Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang, Sekretaris Kota Ambon A.G. Latuheru, Kepala BPBD Maluku Farida Salampessy serta 3 Kepala BPBD wilayah terkena dampak gempa, serta perwakilan pihak Makorem 151/Binaiya.

Pos terkait