Ambon,Wartamaluku.com-Demi meningkatkan minat masyarakat akan pengetahuan sejarah masa lalu,Balai Arkeologi Maluku dan Maluku Utara mengusulkan dua program prioritas ke pusat.
Bertujuan supaya pada tahun 2018 mendatang dapat menjadi program prioritas nasional. Ungkapan ini disampaikan oleh Muhammad Husni yang menjabat sebagai Kepala Balai Arkeologi saat memberikan sambutan pada kegiatan temu jurnalistik arkeologi di Ocean Hall,Jumat(17/02/2017).
“Untuk tahun 2018 mendatang,kami telah usulkan dua program ke pusat agar dijadikan sebagai program prioritas nasional,”tutur nya. Dijelaskan oleh Muhammad Husni bahwa kedua program tersebut diantaranya program rumah peradaban dan peragaan pendidikan.
“Program rumah peradaban sebagai suatu tuntutan minat keingintahuan masyarakat tentang sejarah yang ada di Maluku melalui peningkatan sosialisasi arkeologi ke sekolah-sekolah agar anak-anak memahami.Sedangkan program peragaan pendidikan sebagai bahan ajar berupa video/visual,cerita fiksi berbentuk buku,”jelasnya.
Pada temu jurnalistik tersebut,dihadiri oleh Presiden Asosiasi Arkeolog Indonesia dan para narasumber.Yakni,Idham Bachtiar Setiaji yang menjabat Ketua Umum Asosiasi Antropolog Indonesia(AAI),Ahmad Arif wartawan Harian Kompas dan Soni Wibisono Arkeolog Puslit Nasional. Kegiatan ini bertujuan sebagai sambung rasa Balai Arkeologi dengan pers supaya lebih mempublikasikan tentang sejarah di Maluku.
“Kegiatan ini sebagai sambung rasa dengan pers.Mengingat minimnya pemberitaan tentang sejarah yang ada di Maluku.Kali ini,kami lebih mengulas arkeologi yang berada di sekitar Teluk Ambon,”jelas Husni saat menutup sambutannya. Sinergitas Arkeologi dan media sangat penting.Tak bisa dipungkiri,masyarakat saat ini kurang berminat belajar sejarah.Oleh karena itu,perlunya action positif oleh Balai Arkeologi guna menghidupkan minat tersebut.(WM-UVQ)