Ambon, Wartamaluku.com – Bank Indonesia kembali menggelar Pertemuan Tahunan dengan Tema yang diusung kali ini yaitu Sinergi Untuk Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi. Tema tersebut menjadi bentuk komunikasi Bank Indonesia dalam mendorong optimisme baik di pemerintah maupun masyarakat untuk pemulihan ekonomi kedepan.
Selain itu Pertemuan Tahunan yang rutin dilaksanakan ini juga menjadi bentuk apresiasi Bank Indonesia kepada stakeholder terkait yang telah bekerja sama selama satu tahun terakhir untuk mendukung tugas dan fungsi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.
Pada pertemuan tahunan kali ini terdapat suasana berbeda, dengan protokol COVID-19 acara dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan dibuka oleh Gubernur Bank Indonesia di Jakarta. Selain itu turut hadir Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan memberikan arahan terkait pemulihan ekonomi di Indonesia. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku serta arahan oleh Gubernur Provinsi Maluku.
Dalam pemaparannya terkait kondisi ekonomi terkini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku menyampaikan kondisi pertumbuhan ekonomi Maluku yang masih tertekan kondisi COVID-19. Pada triwulan III 2020 ekonomi Maluku terkontraksi sebesar 2,28% (yoy). Namun ditengah tekanan tersebut ekspor Maluku masih meningkat terutama komoditas udang segar ke Tiongkok dan ikan segar ke Amerika Serikat dan Asia. Dari sisi inflasi, kondisi di Maluku masih rendah dan terkendali, pada November 2020 sebesar 0,66% (yoy).
Di sisi lain, kondisi sistem keuangan saat ini masih stabil dan terjaga. Hal ini tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga seiring dengan kondisi masyarakat yang masih menahan diri untuk melakukan konsumsi. Kinerja perbankan dari sisi kredit masih cukup baik dengan risiko masih cukup rendah. Kondisi ini dapat dilihat dari jumlah kredit macet sebesar 3,06% atau masih dibawah batas atas sebesar 5%. Dari sisi sistem pembayaran terdapat net outflow sebesar Rp179,8 miliar yang masih sejalan dengan tingginya kebutuhan uang untuk pemulihan ekonomi daerah (bantuan sosial, bantuan pangan dan bantuan kesehatan).
Sepanjang tahun 2020, Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah daerah terus dilakukan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menerapkan 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif). Selain itu sinergi juga dilakukan dalam program kerja yang mendukung pengendalian inflasi seperti mendorong penanaman hidroponik, digital farming serta memperluas budidaya perikanan.
Dari sektor UMKM, Bank Indonesia secara rutin setiap bulan menggelar pelatihan dalam bentuk webinar dengan topik dan tema terkait menciptakan UMKM yang tangguh di masa pandemi. Bank Indonesia juga turut mendorong pemasaran UMKM melalui kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Virtual secara ber seri untuk mendorong promosi produk UMKM di seluruh Indonesia. Selain kegiatan KKI juga terdapat kegiatan Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) yang juga mempromosikan beragam produk UMKM khususnya yang masuk ke dalam kategori produk sharia.
Kedepan kinerja ekonomi Maluku pada tahun 2021 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun 2020. Perbaikan ini diperkirakan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi seiring dengan kembalinya aktivitas ekonomi dengan hadirnya vaksin. Selain itu komoditas ekspor juga diperkirakan akan tetap tinggi didukung oleh pulihnya permintaan pasar luar negeri.
Dalam pertemuan tahunan ini, Bank Indonesia kembali memberikan BI Award kepada stakeholder yang telah berkontribusi mendukung tugas dan fungsi Bank Indonesia. Bank Indonesia menyampaikan apresiasi setingi-tingginya kepada pemerintah Provinsi Maluku serta Pemerintah kabupaten/ kota atas kerjasamanya yang telah dijalin selama ini. Kedepannya diharapkan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan semakin dipererat untuk dapat mendorong pencapaian kesejahteraan masyarakat khususnya di Provinsi Maluku. (WM).